Menilik Kehidupan Seksual Penderita Skizofrenia

0
61

Jumlah penderita Skizofrenia di Tanah Air sudah menyentuh angka 400.000 jiwa. Ya, pernyataan tersebut tertuang dalam data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 lalu. Sebelum membahasnya lebih dalam, kami akan mengulas sedikit tentang Skizofrenia.

Secara garis besar, Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa/mental, di mana penderitanya merasa kesulitan dalam memroses pikirannya. Orang dengan masalah ini biasanya mengalami halusinasi seperti seolah-olah mendengar adanya suara (padahal sebenarnya tak ada), punya wicara yang sukar dimengerti, miskin ide, kehilangan minat dan motivasi, perasaan yang datar, serta menarik diri dari pergaulan sosial.

Nah, bicara Skizofrenia, ada satu pertanyaan yang mengemuka. Pertanyaannya: Apakah penderita Skizofrenia memiliki gangguan dari segi kehidupan seksualnya?

Diungkapkan Dr. A.A. Agung Kusumawardhani, SpKJ(K), tak ada hubungan langsung antara Skizofrenia dengan kehidupan seksual. “Pada dasarnya, kehidupan seksual penderita Skizofrenia tak ada masalah. Hanya saja masalah terdapat pada kesempatan mereka dalam membangun hubungan dengan pasangan.  Jika hubungan mereka lancar, kehidupan seks mereka pun aman terkendali” ujar Agung saat ditemui di acara Media Workshop Skizofrenia, Senin (28/9) siang, di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan.

Seks dan skizofrenia

Pada kesempatan itu, kami juga sempat berbincang-bincang dengan dua orang penderita Skizofrenia, yakni Iman dan Lilik. Mereka pun tak sungkan membeberkan perihal kehidupan seksualnya kepada kami.

Dikatakan Lilik, meskipun pada awalnya ia memiliki relasi sosial yang kurang baik, namun ia memberanikan diri untuk menikah satu setengah tahun yang lalu. “Selama mengarungi bahtera rumah tangga, saya tak mengalami masalah dalam urusan ranjang, kendati hingga kini saya masih mengkonsumsi obat-obatan Skizofrenia” pungkas pria 36 tahun ini.

Sementara dikatakan Iman (50), dirinya telah menderita Skizofrenia sejak usianya 20 tahun. Pria asal Jogja ini juga menuturkan,”Sama halnya dengan Lilik, saya juga tak mengalami masalah dalam kehidupan sekual. Hasrat untuk bercinta saya sampai saat ini masih sangat tinggi. Dari hasil pernikahan saya, saya dikaruniai 1 orang anak”.

Sebagai informasi, penyebab Skizofrenia hingga kini belum dapat diketahui secara pasti. Namun, sejumlah ahli percaya bahwa gangguan tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti  genetika, ketidakseimbangan di wilayah otak, kelainan bawaan yang terjadi pada masa kehamilan, penggunaan ganja, serta yang terakhir adalah cara mereka berinteraksi dengan keluarga.

 

 

 

(Visited 1,907 times, 1 visits today)