Pokemon Go demamnya terasa makin menggila di Negeri Paman Sam sana.
Pokemon Go? Ya, aplikasi permainan paling fresh yang dibikin Niantic untuk perangkat iOS dan Android tersebut benar-benar sedang heboh buat para penggila game. Bedanya dengan game-game lain, Pokemon Go adalah game gratis yang memakai format augmented reality!
Augmented reality?
Yup! Augmented Reality alias AR adalah teknologi aplikasi yang menggabungkan benda dua dimensi dan tiga dimensi ke dunia nyata. Jadinya segala yang ada di dunia maya bisa hadir pula di dunia nyata. Misalnya saja, tentu sampul majalah paling panas-elegan, POPULAR. Begitu sudah mengunduh app POPULAR AR, langsung bisa lihat model sedang meliuk-liuk dengan indahnya! Unduh di Android klik ini
Nggak percaya? Lihat ini:
Nah, balik lagi ke Pokemon Go, game AR yang sedang heboh di daratan Negeri Paman Sam ini diangkat dari game bikinan Satoshi Tajiri pada 1995. Game ini seru karena adanya makhluk peliharaan fiksi bernama Pokemon. Bentuknya macam-macam bak alien. Yang paling beken adalah Pokemon bernama Pikachu dengan warna kuningnya yang ikonik itu.
Itu yang bikin game Pokemon unik alias tampil beda dari game-game lainnya. Pokemon pun jadi merk jualan alias franchise sukses yang merambah kartu permainan (trading card), serial televisi, komik, mainan hingga sempat dibuatkan film layar lebarnya. Kini Pokemon pun muncul lagi dalam format game AR!
Lalu bagaimana nasib pria yang rumahnya jadi gym Pokemon?
Ya, Boon Sheridan adalah desainer UX sekaligus peracik koktil yang tinggal di Massachusetts, Amerika. Ia baru mengetahui kalau rumahnya jadi ‘tempat ngumpulnya’ para gamer Pokemon Go, setelah pulang ke rumahnya pada Jumat lalu. Boon menyebut rumahnya jadi Gym-nya Pokemon karena para gamer Pokemon Go menghentikan mobil mereka demi bermain Pokemon Go!
Ganggu banget
Tadinya Boon sih cuek saja, nggak terlalu memikirkan hal tersebut, tapi setelah banyak orang yang muncul di jalanan depan rumahnya – dalam mobil serta menghalangi jalan masuk ke rumahnya, barulah Boon ngeh kalau itu hal yang ganggu banget! Boon pun berniat untuk melaporkan hal tersebut ke developer game, tapi urung karena ia merasa tak ada gunanya pula.
Oh la la!
Bagaimana dengan di Indonesia?
Pokemon Go memang belum masuk sini meski bisa diakses via beberapa komunitas online yang ada. Tapi kebayang, game ini akan menghabiskan paket data, daya baterai dan tentu saja waktu!
Wi-fi? Ah, wi-fi di Negeri Paman Sam sana lebih tokcer dibanding di sini …
