Bertepatan dengan Hari Relawan Internasional, Konsorsium SDG PIPE mengumumkan lima anak muda yang menjadi penerima penghargaan.
SDG PIPE (Sustainable Development Goals Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan) yang terdiri dari Go Global Indonesia dan Yayasan Bina Antarbudaya, Campaign, PIRAC, dan FILANTROPI INDONESIA mengumumkan lima anak muda yang menjadi pemenang setelah menyisihkan 138 inovasi lainnya.
Penjuriannya pun sekitar 2 bulan, inovasinya pun dalam bidang perdamaian, pemberdayaan perempuan, pemuda dan pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan ibu dan anak. Pada akhirnya juri melihat lima pemenang ini mempunyai dampak dari segi sosial dan berpotensi termasuk kepada lingkungan.
SDG PIPE ini adalah merupakan suatu program untuk memberikan platform bagi anak-anak muda yang mempunyai inovasi brilliant dan sebenarnya mempunyai ide tetapi belum punya tempat untuk mengenalkan dan diapresiasi masyarakat.
Program ini memberikan apresiasi serta penghargaan terhadap anak-anak muda, banyak sekali inisiatif yang muncul dari anak muda yang sebenarnya sangat berkontribusi tidak hanya bagi lingkungan mereka, tetapi juga menginspirasi banyak pihak. Inovasi baik ini akan menular, anak-anak muda bisa berkontribusi sekecil apapun untuk perubahan Indonesia. Acara ini pun akan dijalankan setiap tahun, dan ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk memilih isu yang lain.
Kelima anak muda ini adalah Fransiska Myrna Sani dari Jakarta dengan inovasi ‘Pemberdayaan masyarakat lokal di Mentawai dengan membuat minuman mangrove sachet’ yang berfokus pada pengembangan masyarakat kepulauan Mentawai untuk membuat mangrove menjadi minuman sachet, Yogi Adjie Driantama dari Medan dengan inovasi ‘Pendirian rumah belajar gratis untuk anak putus sekolah usia 16-25 tahun’ #SemutSumut yang berfokus pada membuka ruang belajar secara gratis untuk anak-anak putus sekolah tetapi bukan mata pelajaran formal melainkan design grafis, videografi, public speaking, dan musik. Abdul Latif Wahid dari Medan dengan inovasi ‘Pembuatan aplikasi yang mempertemukan pemilah dengan pengepul sampah’ aplikasi kepul ubah sampah menjadi rupiah yang berfokus pada mengoptimalisasi masyarakat untuk menjual sampahnya yang dapat didaur ulang kepada pengepul.
Gila Main Gadget! Berapa Lama Sih Waktu Ideal Menggunakannya?
Berikutnya adalah Budi Santoso dari Tangerang Selatan dengan inovasi ‘Pemberdayaan anak perempuan untuk kesetaraan gender’ #CerdasAnakPerempuanIndonesia yang berfokus pada upaya pencegahan perkawinan usia anak dan upaya kesetaraan gender bagi anak perempuan terutama anak-anak dan remaja di kabupaten Asahan, Sumatera Utara, dan Intan Imelda F. Siagian dari Jakarta dengan inovasi ‘Pendirian komunitas literasi media’ #BacaBeraksiDanBermedia yang berfokus pada mengupayakan untuk meningkatkan minat baca dan menjadikan membaca sebagai gaya hidup orang Indonesia lewat berbagi bacaan dan kegiatan yang kreatif.
Ssstt, Konon Katanya 5 Tipe Wanita Ini Mudah untuk Didekati Lho!
Mereka akan menerima dan menjalankan pelatihan serta workshop, juga akan mengikuti kunjungan lapangan yang menjadi bagian dari program untuk mereka mengembangkan dan meningkatkan dampak dari inovasi mereka. Selain itu, akan ada juga dukungan dalam bentuk program inkubasi, pelatihan lapangan, dan seed grants dengan nilai total sebesar 325 juta rupiah. Secara keseluruhan, program SDG PIPE ini akan berjalan hingga bulan Maret 2019.