Semua orang pasti pernah merasa rindu. Perasaan rindu bisa melanda siapa saja. Rasa rindu ini bahkan akan terasa begitu menyesakkan dada bagi mereka yang sedang jatuh cinta tapi terpisah jarak dan waktu.
Semakin lama rindu di tahan di dada, semakin menggebu rindu tersebut. Lalu apa obatnya? Banyak yang bilang bahwa obat dari segala rindu adalah pertemuan. Namun benarkah seperti itu? Pertemuan memang bisa mengobati rindu dalam sesaat. Setelah itu, rindu bisa kembali muncul dengan volume yang lebih besar.
Sekilas Info! Ini yang Menyebabkan Perut Mulas di Pagi Hari..
Setelah perpisahan, rindu juga bisa kembali muncul dengan cara lebih menggebu bahkan menyakitkan. Dilansir dari yourtango.com, perasaan rindu atau kangen adalah perasaan yang muncul bersamaan dengan rasa cinta.
Jika seseorang jatuh cinta, menurut para peneliti itu berhubungan erat dengan hormon dopamin dalam tubuh. Hormon dopamin sendiri punya pengaruh kuat terhadap rasa sakit, bahagia dan hasrat dalam diri. Saat dilanda rindu atau cinta, hormon dopamin di tubuh pun akan meningkat dan membuat perasaan terasa sakit, bahagia juga tak karuan dalam waktu yang sama.
Para ahli juga menemukan jika produksi dopamin berpengaruh besar terhadap hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin adalah hormon yang mengendalikan stres, suasana hati serta nasfu. Bagi perempuan, perasaan rindu atau kangen juga dipengaruhi oleh aktivitas hormon.
Ini Kebiasaan Sehat dari 5 Negara yang Paling Sehat di Dunia!
Gabrielle Lichterman dari Hormone Horoscope mengungkapkan jika siklus bulanan pada perempuan mempengaruhi hormonnya. Ini nantinya meningkatkan rasa rindu, kangen, cemas, cinta dan bahagia di waktu bersamaan. Siklus bulanan juga berpengaruh besar terhadap sensitivitas, suasana hati dan tingkat ketergantungannya pada seseorang.
Tentang perasaan rindu ini, para ahli menyarankan agar kita bisa mengendalikan rindu sebaik mungkin. Jangan sampai perasaan rindu yang menggebu-gebu atau cenderung berlebihan justru menjadi kerugian bagi diri kita sendiri.