Pasangan yang terlalu egois di dalam hubungan tentu akan merugikan diri Anda sendiri, kini saatnya untuk Anda bersiap pergi dan segera menjauh.
Mengenali kapan seseorang menjadi egois dalam suatu hubungan, terutama ketika itu adalah seseorang yang dekat dengan Anda, akan terasa sulit. Orang yang menggunakan orang lain hanya untuk keuntungan pribadi adalah lintah, dan mereka tidak peduli siapa saja yang tersakiti.
Tidak ada yang pantas dimanfaatkan, bukan karena kebutuhan, tetapi karena keserakahan. Tentu saja ini semua karena cinta yang mampu membuat Anda rentan terhadap orang itu. Hubungan membutuhkan kasih sayang dan tidak hanya mementingkan diri sendiri. Kini sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali hubungan Anda.
Dia tidak peduli tentang diri Anda
Jika Anda tidak pernah merasa cukup baik untuk pasangan karena dia tidak tertarik pada siapa Anda sebenarnya, pada akhirnya Anda akan menemukan bahwa pasangan memang tidak memiliki kapasitas untuk mendengarkan dan memberikan empati secara emosional. Dalam situasi ini, Anda merasa tidak dilihat atau didengar olehnya.
Dikendalikan oleh banyak aturan darinya
Orang-orang dengan kepribadian narsisistik menaruh harapan tinggi pada orang lain, dan ketika Anda gagal memenuhi harapan itu, dia bisa mengeluarkan amarahnya. Untuk membuat Anda memenuhi harapannya, orang-orang dengan ego besar akan menetapkan aturan. Ketika Anda tidak setuju, pasangan lebih peduli untuk mempertahankan posisinya daripada mengakui dari sudut pandang Anda.
Dia menyebutnya ‘aku’ bukan ‘kita’
Pasangan harus menghargai apapun itu pendapat Anda, dan mempertimbangkan ketika Anda membuat keputusan. Seharusnya, dia mengutamakan hubungan bukan hanya memikirkan tentang dirinya sendiri. Saat bersama pasangan yang berkualitas, kebahagiaan Anda sama pentingnya dengan miliknya.
Dia terganggu ketika Anda sibuk
Saat kesibukan Anda mulai menganggu dirinya, pasti akan ada masalah. Jika Anda memiliki kegiatan atau pekerjaan yang dapat mengalihkan perhatian darinya, dia akan mengatur dan menuntut waktu Anda dengan segala cara. Baginya, sesibuk apapun itu, dia jauh lebih penting dari hal apapun.
Dia tidak pernah bertanya tentang hari-hari Anda
Anda pantas mendapatkan seseorang yang tidak hanya bertanya, ‘bagaimana harimu, sayang?’ Tetapi juga mendengarkan apa yang Anda katakan, bahkan jika respon Anda hanyalah berkeluh kesah. Sulit untuk merasa bahwa Anda benar-benar penting bagi seseorang yang selalu mendominasi percakapan. Merasa didengar adalah bagian penting dari perasaan dicintai, setidaknya dia ingin tahu tentang bagaimana hari-hari Anda. Dinamika satu sisi dapat membuat Anda dalam bayang-bayang yang tidak bahagia.
Anda harus memohon hanya untuk melakukan sesuatu
Kompromi sangat penting dalam suatu hubungan yang sehat. Jika pasangan tidak peduli dengan pendapat Anda, tidak bisa menerima jawaban ‘tidak’ atau membuat Anda merasa bersalah, Anda tidak perlu sampai mengemis terutama hanya agar mendapat izin darinya. Kebutuhan dan keinginan sama pentingnya antara Anda dan dirinya. Jika Anda bersama seseorang yang sulit mengizinkan Anda untuk membuat rencana, Anda mungkin akan terjebak. Bahkan lokasi atau tempat Anda akan pergi, dengan siapa saja orangnya, dan apa saja yang akan dilakukan, dia harus tahu terlebih dahulu.
Jika Anda bersama seseorang yang tidak menghargai waktu, tenaga, atau usaha, kemungkinan besar Anda hanya dimanfaatkan. Hubungan tanpa adanya pengorbanan atau kompromi bukanlah hubungan yang sehat. Dalam suatu hubungan, kurangnya usaha sering kali merupakan tanda ketidaktertarikan. Jika Anda sudah mencurahkan waktu, dan energi yang tidak proporsional ke dalam hubungan, ada sesuatu yang salah di dalam hubungan itu. Jika pasangan tidak mengerahkan upaya dan waktu yang sama untuk membuat hubungan berjalan, mengapa Anda harus banyak berusaha untuknya?
Apalagi ketika dia sampai merasa tidak nyaman dengan kata ‘pacar’ atau terminologi apa pun yang menggambarkan hubungan kalian. Saat Anda mencoba memulai percakapan tentang hubungan, dia akan berusaha mengalihkannya atau tidak dapat berkata-kata. Alasan sederhana untuk reaksi ini adalah bahwa dia memang tidak siap untuk menjadikan hubungan kalian sebagai prioritas. Atau mungkin malah tidak menginginkan hubungan sama sekali. Saatnya mengerahkan kekuatan dan mempertimbangkan pilihan Anda yang lain.
