Ya, dinamakan hubungan cinta beracun karena dalam hubungan asmara tersebut salah satu dari mereka yang terlibat nggak alami perkembangan baik. Apa Itu Cinta Beracun? Ternyata, Seperti Ini Ciri-Cirinya…
Dalam artian: tidak bisa jadi pribadi yang lebih baik dan cenderung malah berubah bukan jadi diri sendiri! Duh …
Lalu bagaimana mengenal dan menghadapi hubungan cinta beracun?
#1 TES INTERAKSI TEMAN & KELUARGA
Jika si dia ternyata gak bisa nyambung dengan orang-orang yang dekat dengan Anda, sudah pasti itu jadi pertanda buruk. Orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman biasanya tahu apa yang Anda butuhkan – karena mereka melihatnya dari sisi mereka dan durasi interaksi yang sudah terjadi lebih lama.
Ingin Tambah Mesra? 5 Aturan Hubungan Asmara Ini Tak Wajib Diikuti
#2 HATI-HATI DENGAN ORANG NARSIS
Orang-orang narsis biasanya lebih ingin mendapat perhatian dari orang sekitar dan kurang punya empati. Mengenali orang yang narsis cenderung sulit, tapi penting. Oh ya, ini narsis dalam artian ‘semua yang ada diukur dengan dirinya’ bukan sekadar jeprat-jepret pakai handphone. Kalau si dia narsis sekali dengan kehidupannya, itu malapetaka!
#3 JARANG MAU BERUBAH
Ada orang yang tetap bertahan dalam suatu hubungan karena ada sifat ‘penyelamat’ dalam diri mereka. Mereka berpikir ‘mereka bisa mengubah sikap atau sifat negatif pasangan’ dan mereka merasa bisa mengubah arah hubungan jadi lebih baik. Itu naif. Orang gak bisa berubah secara dasar sifat mereka. Jika keyakinan, prinsip dan cara pandang hidup mereka sudah terbentuk, jangan harap mereka bisa berubah.
#4 HARUS MERASA KUAT
Jika pasangan selalu merendahkan diri kita, tak mendukung apapun, dan menyebabkan diri kita jadi merasa tak nyaman, lari! Hubungan yang nyata dan sehat harus didasari pada keotonoman sebagai individual tapi saat sedang bersama-sama saling memperkuat kelebihan masing-masing. Dukungan yang lengkap.
Setidaknya sederet poin di atas bisa jadi acuan agar kita jadi lebih jelas melihat ‘isi’ Ya nggak hubungan yang tengah dijalani, semata-mata agar hidup jadi tak sia-sia ke depannya, POPle?