Sayang pacarannya sudah lama. Nanti juga ia berubah. Mending seperti ini daripada single. Kalimat-kalimat ini kiranya sering Anda dengar sebagai pembenaran untuk mempertahankan hubungan cinta yang tak bahagia, ketimbang berpisah.
Padahal tahu benar, tapi mengambil tindakan untuk menyudahi hubungan tak jua diambil. Mungkin berat di awal karena Anda harus memulai rutinitas baru. Tapi, nyatanya berpisah adalah alternatif yang harus dipertimbangkan secara serius dalam situasi seperti ini.
Sudah Bertemu Soulmate? Tanda Pasangan juga Sahabat Selamanya
Penelitian yang dimuat dalam American Psychological Association dengan judul Settling for Less out of Fearing Being Single menunjukkan bahwa tindakan ‘menolak’ jadi single hanya akan membuat orang terjebak pada hubungan cinta yang tak akan membuat mereka bahagia.
Orang-orang ini biasanya merasa lebih baik ada dalam sebuah hubungan cinta apapun bentuknya daripada tidak punya pasangan sama sekali. Dengan kata lain, mereka menghapus kriteria-kriteria penting yang seharusnya dipegang untuk bisa memiliki hubungan cinta nan bahagia.
Kemungkinan besar, mereka menerima begitu saja tanda-tanda masalah yang akan timbul dalam hubungan cinta, termasuk selingkuh dan tidak terbuka pada satu sama lain.
Pasangan Melakukan Hal Canggung Ini? Itu Berarti Siap Berkomitmen
Peneliti juga menemukan bahwa partisipan yang mempertahankan hubungan buruk karena takut jadi single hanya akan menghabiskan waktu dan energi. Pasal, mereka dipenuhi pikiran negatif tentang orang tak berpacar yang cenderung merasa tidak bahagia, bahkan kesepian.
Padahal, dengan tidak berpacar dan tak menghabiskan energi untuk berasumsi, orang tersebut bisa mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang digemari. Bahkan, kembali mengejar mimpi yang terpaksa ditunda karena hubungan cinta.