Sebuah kedai kopi di California menjual kopi termahal di Amerika bahkan mungkin di dunia. Mau Cobain Kopi Termahal di Dunia? Datang Aja Ke California..
Warga Amerika gemar minum kopi, bahkan bersedia membayar mahal, bagaimana jika kopi tersebut harganya satu juta rupiah secangkir. Sebuah kedai kopi di California menjual kopi termahal di Amerika bahan mungkin di dunia.
Sebuah perusahaan di California membuat kopi termahal di dunia. Bo Thiara adalah salah seorang pemilik perusahaan dan kedai Klatch Coffee. “Setiap tahun ada kompetisi kopi Panama terbaik di dunia dan ada sekitar 50 lot yang dilelang. Kopi terbaik di ajang itu bisa melelang 45 kilogram dan ada harga tertinggi untuk kopi terbaik. Tahun lalu dihargai hampir Rp 8.250.000 per pon. Tahun ini dihargai Rp 11.410.000 per pon,” ujarnya.
Kedai Klatch Coffee menawarkan kopi terbaik Panama Elida Geisha 803 untuk waktu yang terbatas di Los Angeles dan San Francisco. 803 adalah nama yang mengacu pada harga rekor dalam dolar per pon untuk kopi butiran yang dilelang baru-baru ini, setelah memenangkan kompetisi kopi terbaik Best of Panama.
Mana yang Lebih Baik, Kopi Hitam atau Kopi Latte? Ini Penjelasannya…
Perusahaan Klatch mampu membeli 10 dari 100 pon yang tersedia di seluruh dunia. Yang menghasilkan hanya sekitar 80 porsi eksklusif di AS dengan harga sekitar satu juta rupiah per cangkir.
Bijih-bijih kopi itu dikemas terpisah dalam paket masing-masing seberat 18 gram dan hanya dibuka oleh barista (penyeduh kopi) yang memenuhi syarat setelah dipesan terlebih dulu oleh pelanggan. Bijih kopi itu juga bisa dikirim ke pelanggan disertai instruksi penyeduhannya secara rinci.
Pemilik kedai Klatch mengatakan rasa kopi berubah ketika diminum dari rasa menyerupai teh menjadi rasa buah berry ketika dingin. Charlie Sinhaseni pelanggan lainnya menyebut kopi termahal di dunia ini adalah kopi terbaik yang pernah dicicipinya. “Sangat menarik. Ketika pertama kali melihatnya saya kira hanya sekedar gengsi dan mengira akan memberi penilaian lain namun saya justru sangat menikmatinya,” tutur Charlie.
Pemilik Kedai kopi Bo Thiara mengatakan tren ini serupa dengan minuman anggur, di mana 40 tahun yang lalu orang minum Gallo atau Almaden. Sekarang orang terbiasa dengan berbagai macam pembuat minuman dan kebun anggur. Mungkin hal yang sama dirasakan oleh pencinta kopi, tapi siapa saja akan menikmati kopi yang berkualitas.