Selama ini, banyak perempuan mengenakan bra ketat dengan tujuan agar payudaranya terangkat, sehingga tampak kencang dan indah. Apakah pasangan Anda termasuk salah satu yang melakukannya? Jika ya, bilang padanya agar hentikan memakai bra seperti itu saat ini juga ! Pasalnya, sejumlah studi menyebutkan bahwa pemakaian bra ketat punya beberapa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Simak ulasannya berikut ini !
Pada dasarnya, seperti yang kita ketahui, bra memiliki fungsi utama sebagai penyangga payudara. Kata para ahli kesehatan, jika bra yang dipakai sejatinya tak sesuai, dampaknya pun akan langsung dirasakan oleh yang bersangkutan alias si pemakai bra.
Diucapkan Richard Moore, bra yang terlalu ketat berpotensi besar menyebabkan iritasi kulit, kerusakan saraf, bahkan bisa berujung pada sakit kepala. “Selain itu, kebiasaan memakai bra ketat juga berisiko menimbulkan gangguan lain, seperti sesak napas. Karenanya, sangat disarankan agar wanita memilih bra yang tepat, dalam artian memiliki diameter kap yang sesuai dengan ukuran payudara. Dan yang tak kalah penting, pastikan juga bra yang dipakai berbahan lembut dan berpori” pungkas konsultan kesehatan ini.
Sementara itu, studi yang dilakukan di British School of Osteopathy menjelaskan, bra terlalu ketat dapat menekan tulang dan otot yang pada akhirnya membuat si pemakainya jadi sulit bernapas. Bukan hanya itu, lanjut para periset di sana, gangguan buang air besar serta sembelit juga bisa terjadi akibat kebiasaan tersebut.
Bagi yang berdada besar, ucap Dr. Edward Ryan, pemakaian bra ketat bisa menimbulkan masalah di area otot-otot pektoral dada. Si pengguna pun, lanjut dia, dapat mengalami rasa seperti tertusuk atau terjepit di daerah itu. Dan bila dibiarkan terus-menerus terjadi, bukan tak mungkin akan berujung pada gangguan sirkulasi hingga rusaknya jaringan payudara.
“Kami menemukan fakta kaitan antara nyeri punggung dan pemakaian bra terlalu ketat. Selama dua minggu percobaan, responden yang mengeluhkan nyeri punggung dianjurkan agar tidak mengenakan bra atau menggantinya dengan bra tanpa tali. Setelah dianalisis, hasil menunjukkan 79 persen pasien mengaku bahwa rasa nyeri yang mereka alami hilang dengan sendirinya” demikian kata Dr. Edward.
Bagaimana, sudah cukup jelas, kan? Jadi, sebagai pasangan yang baik, laranglah pasangan Anda jika dirinya mengenakan bra yang terlalu ketat.