Sejumlah perangkat elektronik macam mouse, jam dinding, stick konsol game, senter, radio portable, atau flash kamera, membutuhkan baterai untuk menjalankan fungsinya. Sayangnya, penggunaan baterai tersebut kerap disia-siakan oleh sebagian besar orang.
Maksudnya disia-siakan? Ya, banyak orang langsung mengganti baterai ketika alat elektronik sudah mulai tak berdaya. Alhasil, baterai-baterai itu pun harus berakhir di tempat pembuangan sampah.
Dijelaskan sejumlah ahli teknologi, sebuah baterai sekali pakai sebenarnya masih memiliki banyak energi saat alat elektronik menggangap baterai yang disemat telah kehabisan daya. Namun, seperti yang sudah dikatakan tadi, banyak orang tak mengetahuinya.
Menindaklanjuti fenomena tersebut, seorang penggiat teknologi bernama Bob Roohparvar menciptakan sebuah alat canggih berjulukan Batteriser. Alat itu diklaim mampu menghemat penggunaan baterai untuk perangkat elektronik hingga 80 persen.
Sebagaimana dilansir Apple Insider, Batteriser akan berkerja dengan mengakses energi yang terbuang layaknya sedotan. Singkatnya, perangkat tersebut memungkinkan sebuah baterai untuk mencapai kekuatan terakhirnya.
“Batteriser akan memanfaatkan kekuatan baterai yang tampaknya telah tak berdaya. Ia juga akan memperpanjang masa hidup baterai hingga delapan kali lebih lama. Dengan hadirnya alat ini, diharapkan tak ada lagi orang yang membuang-buang baterai yang sejatinya masih dapat berfungsi dengan baik” ujar Roohparvar.
Cara penggunaan Batteriser juga terbilang cukup mudah. Pengguna hanya perlu menempelkannya pada baterai yang ditanamkan pada alat elektronik. Lebih lanjut, sang kreator berencana akan mulai memasarkan perangkat tersebut akhir tahun nanti dengan bandrol harga cukup murah, yakni sekitar 40 ribu rupiah.