Ini alasan di balik cairan Miss V wanita berwarna kecoklatan
Coba tanya pasangan: apakah ia pernah keluarkan cairan Miss V warna coklat? Jika pernah, bilang padanya untuk tak perlu khawatirkan kondisi tersebut!
Pasalnya, menurut riset, cairan Miss V warna coklat umumnya tak berbahaya. Keluarnya cairan tersebut adalah proses yang sehat, dimana akan membuat vagina jadi bersih.
Ilmuwan bilang, Miss V pada dasarnya bisa membersihkan dirinya sendiri. Kebanyakan orang biasa menyebutnya keputihan.
Keputihan sendiri punya arti proses pembersihan vagina secara alami. Tujuannya tak lain dalam rangka menghilangkan sel-sel mati dan bakteri. Namun, dalam beberapa kasus, cairan Miss V warna coklat juga bisa tunjukkan ada yang tak beres dengan kesehatan wanita.
Kok bisa?
Keluar jelang akhir datang bulan
Jika cairan Miss V warna coklat keluar jelang akhir datang bulan, itu adalah hal normal. Menurut periset, kemungkinan besar itu adalah sisa darah menstruasi.
Muncul sebelum menstruasi
Jika cairan warna coklat muncul jelang akhir menstruasi adalah normal, tak demikian jika hadir sebelum datang bulan. Dilansir Boldsky, datangnya cairan itu sebelum menstruasi menandakan rendahnya tingkat progesteron.
Keluar selama datang bulan
Cairan Miss V warna coklat juga bisa keluar selama masa menstruasi. Bila terjadi, itu menunjukkan adanya ovulasi atau masalah hormonal.
Nongol selama masa kehamilan
Dalam beberapa kasus, cairan coklat juga bisa jadi sinyal kehamilan. Selain itu, implantasi pun tekadang bisa menyebabkan keluarnya cairan tersebut.
Menstruasi tak teratur
Bagi wanita yang datang bulannya tak teratur, keluarnya cairan coklat bisa menandakan awal periode.
Konsumsi pil KB
Konsumsi pil untuk kontrol kehamilan juga bisa memicu keluarnya cairan warna coklat dari vagina. Jadi, jika pasangan Anda tengah konsumsi pil KB, jangan heran jika tiba-tiba saja mucul cairan tersebut.
Gesekan pas bercinta
Meski jarang terjadi, cairan coklat juga bisa keluar akibat gesekan saat bercinta.
Penyakit mengerikan
Alasan terakhir adalah karena penyakit menular seksual, kanker serviks, atau infeksi ringan di area vagina. Jika terjadi, segera kunjungi dokter untuk dapatkan penanganan medis.
dari berbagai sumber