Di Indonesia sedang mengalami situasi politik yang tidak menentu. Persaingan antara calon pemimpin daerah, membuat masyarakat menjadi stres.
Stres tersebut berakibat karena timbulnya rasa cemas, panik dan marah. Karena selama masa kampanye sering terjadi bentrok yang memecah belah antar warga disuatu daerah.
Bukan hanya di Indonesia, ternyata warga Amerika Serikat juga mengalami stres selama masa kampanye presiden Donald Trump dan Hillary Clinton. Bukan hanya masa kampanye saja, ternyata stres tersebut juga berlanjut setelah terpilihnya Presiden Donald Trump.
Ssst, Ahli Percintaan Ini Berikan Trik Mendekati Wanita yang Paling Ampuh!
Seperti yang diberitakan oleh American Psychological Association (APA) menemukan, 57 persen orang AS menyebut hasil pemilu bikin mereka stres. Dalam laporan itu menyatakan dari data studi tahunan stres APA di Amerika.
1.019 orang dewasa disurvei. Sebanyak 72 persen Demokrat menyebutkan hasil pemilu merupakan sumber stres besar sementara 26 persen Republikan menyebutkan hal sama.
GUYS, COBA 5 TIPS INI AGAR GADGET TIDAK MERUSAK HUBUNGAN ASMARAMU!
Dari dua dan pertiga masyarakat mengaku stres dengan masa depan negara mereka, termasuk hampir 60 persen Republikan dan 76 persen Demokrat.