Remaja memang suka tantangan, baru-baru ini ada tantangan baru yang banyak dilakukan remaja pelajar sekolahan, namanya Skip Challenge. Nyatanya berbahaya!
Jadi Skip Challenge ini dimainkan dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan kejang dan pingsan. Setelah beberapa saat anak itu akan sadar.
Banyak anak menganggap lakukan Skip Challenge sebagai pengalaman  yang menegangkan sekaligus menyenangkan. Tapi ternyata …
Tanpa mereka sadari, tantangan ini berbahaya!
Sebetulnya mereka pingsan bukan tanpa sebab. Pingsannya itu  karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan sel-sel otak!
Â
Pria Sikat! 3 Permainan Seks Gokil Ini Sanggup Bangkitkan Gairah!
Bisa juga berakibat fatal, kerusakan otak atau bahkan kelumpuhan. Ngeri!
Efek samping lainnya adalah keinginan untuk mengulangi dengan intensitas yang lebih besar. Hal ini karena saat melakukan Skip Challenge bisa merasakan sensasi tertentu dan merasa tertantang.
Lihat deh contoh skip challenge dibawah ini:
Skip Challenge atau biasa juga ditulis skip challange, sebenarnya bukan hal baru. Â Dan juga bukan kali pertamanya dilakukan anak-anak remaja di Indonesia. Awal mulanya ini dipraktekin beberapa tahun yang lalu di Amerika Serikat dan disebut Pass out Challenge.
 Yah, bisa dibilang sih remaja kita hanya sekadar ikut-ikutan saja. Sayangnya, beda dengan challenge–challenge lainnya, tantangan yang satu ini sangat berbahaya!
Yang patut dicatat  pada 2008, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS pernah mengeluarkan laporan tentang tren permainan Skip Challenge dan bahayanya. Memang benar, di Negeri Paman Sam ini sudah jatuh korbannya.
Pada 2014 lalu, anak umur 11 tahun dari Michigan meninggal di kamar tidurnya setelah orang tua anak itu menemukannya disana. Â Ortunya menduga, anaknya main Pass-out Challenge.
Ngeri! Permainan Ekstrim Ini Hadirkan Sensasi Berayun di Tepi Jurang
Itu belum seberapa, organisasi nirlaba bernama The Dangerous Behaviors Foundation, Inc. (DBF) mengatakan ada 26 kematian yang dilaporkan, sebagian besarnya adalah remaja akhir Oktober 2014. Sejak 2007, ada 183 orang tewas, menurut LSM tersebut.
So, Â demi keamanan tubuh dan nyawa jangan dicoba, ya!
berbagai sumber