BDSM adalah gabungan kata dari Bondage, Discipline, Sadism and Masochism, yang dalam komunitas pelakunya sering memisahkannya menjadi tiga kategori. BD alias Bondage and Discipline, D/S alias Dominance and Submission, dan S&M alias Sadism and Masochism.
Dengan inti yang serupa, ada salah satu pihak yang merasa dominan sebagai pemberi rasa sakit, dan satu pihak lainnya sebagai pihak submisif yang menikmati rasa sakit.
Seringkali sesuatu yang tidak biasa digolongkan sebagai kelainan. Begitu juga dengan perilaku seksual. Perilaku seksual dapat terjadi dimulai dari adanya dorongan seksual yang pada tahap selanjutnya akan direalisasikan ke dalam aktivitas-aktivitas seksual, sehingga terakhir diharapkan tercapai kepuasan seksual. Lalu, kepuasan seksual inilah yang pencapaiannya tidak selalu sama pada masing-masing individu.
Sikat, 5 Jurus Urut Mr. P Agar Kelihatan Lebih Gagah (dan Bikin Si Dia Gemes)! (Part 2)
Parafilia murni pada dasarnya adalah gangguan asosiatif dalam diri individu, yang diakibatkan adanya pengaruh internal maupun eksternal sekitar individu. Faktor internal misalnya karena adanya faktor genetik bawaan, sikap mudah terpengaruh, juga karena faktor traumatik.
Sementara faktor eksternal biasanya berkaitan dengan lingkungan sosial individu, semisal pola asuh psikoseksual anak di keluarga yang tidak baik, budaya, pengaruh lingkungan sebaya dan trend tertentu.
Beberapa penyebab dan alasan lain seseorang memasuki area parafilia adalah akibat dari keinginan untuk bisa berkuasa akibat lari dari ketidakberdayaan, rasa bersalah, atau stres selama ini.
Ini Lho Alasan, Mengapa Saat ‘Tempur’ Lebih Enak Lampu Tetap Menyala!
Ada juga yang merasa menjadi kuat sebagai efek balik apa yang pernah dialaminya sewaktu kecil, dan ada juga karena yang ingin mendapatkan ‘pengakuan’.
Apakah kamu berminat guys untuk melakukan seks dengan BDSM?