Jika kamu mencari sensasi untuk membuat seks lebih menyenangkan, mungkin kamu harus mencari pasangan yang lebih kaya atau lebih lucu. Penelitian teranyar yang menitikan perhatian pada perempuan yang sudah menjalin hubungan, hubungan heteroseksual dan menguji mereka melalui frekuensi dan intensitas orgasme. Dari data yang diperoleh, terlihat korelasi antara seberapa sering mereka orgasme dengan intensitasnya, yang ternyata didorong oleh seberapa lucu pasangan, percaya diri dan berasal dari keluarga yang kaya serta sejahtera.
Riset ini dilakukan oleh University of Albany di New York, Amerika Serikat. Mereka menanyakan perempuan tentang penilaian tubuh pasangan mereka, pendapatan keluarga, kepribadian dan penampilan. Teman – teman dari responden juga diwawancarai untuk mendapatkan gambaran dan data yang lebih akurat.
“Selera humor tidak hanya menunjukan penghasilan keluarga dan tingkat kepercayaan diri, tetapi juga menunjukkan kecenderungan perempuan untuk memulai hubungan sekual, seberapa sering mereka berhubungan seksual, dan meningkatkan frekuensi orgasme yang dibandingkan dengan pasangan berwatak dan berlatar belakang biasa – biasa saja,” ungkap para peneliti.
Dapat disimpulkan: semakin sering seorang perempuan mengalami orgamse ketika berhubungan seksual, semakin intens dan intim hubungan seksual yang dijalankan. Dan pasangan ideal yang bisa menyediakan klimaks yang sangat berarti ini adalah pria dengan bahu lebar, berasal dari keluarga kaya, dan memiliki selera humor yang baik.
Satu hal yang pasti: seorang partner yang tidak terlalu serius dan bisa membuat kamu tertawa selalu terlihat atraktif. Uang bukanlah segalanya. Percuma punya banyak sekali uang namun tidak bisa memuaskan di ranjang.
Penelitian ini hanya dilakukan pada subjek yang sempit dan belum tentu berlaku untuk semua wanita dan pria. Namun untuk menciptakan seks yang lebih nikmat, memang tidak jarang membutuhkan uang seperti berlibur ke tempat yang baru dan melakukan hubungan seksual di pinggir pantai atau di tengah hutan sembari menikmati suara alam.
Untuk perempuan, kamu juga harus memiliki kemampuan untuk menanggapi selera humor, jangan sampai kamu tidak paham humor apa yang dimaksudkan oleh partner kamu. Bukan berarti partner kamu tidak memiliki selera humor, tetapi mungkin saja situasinya kamu yang memiliki selera humor terlalu dangkal.