Mungkin kamu akan berpikir bahwa beberapa area pada tubuh tidak akan mengalami perubahan seiring dengan bertambah tuanya usia. Akan tetapi, perlu disadari bahwa Mr. P juga ikut bertambah tua. Kamu tidak akan terbangun di pagi hari, di awal usia 40 tahun, kemudian terkejut melihat perubahan pada penis yang tidak wajar.
Sama seperti bagian tubuh lainnya, penis pun ikut menua secara perlahan, dan kamu akan mulai melihat perubahan tersebut pada usia 40an, ungkap Madeleine Castellanos, M.D, penulis buku “Penis Problems: A Man’s Guide.”
Apa saja perubahan yang terjadi pada penis akibat penuaan?
1. Perubahan pada warna
Salah satu permasalahan yang umumnya terjadi pada penis akibat penuaan adalah perubahan warna penis. Atherosclerosis merupaka fenomena dimana aliran darah menuju penis berkurang secara drastis, menyebabkan warna penis menjadi lebih cerah. Dr. Castellanos yang merupakan seorang terapis seks juga menjelaskan bahwa permasalahan ini mempengaruhi bagian tubuh lainnya seperti jantung dan otak.
Tidak perlu khawatir akan penyakit ini, dengan pemeriksaan rutin kamu dapat memastikan semuanya baik – baik saja. Sama seperti kulit tubuh lainnya, kulit penis akan meninggalkan burik seiring dengan bertambahnya usia.
2. Berkurangnya panjang penis
Sebenarnya ukuran penis tidak menyusut, akan tetapi tampak demikian akibat dari berkurangnya aliran darah menuju penis dan penurunan produksi hormon testosteron. Di usia 60an hingga 70an, pria akan mengalami fenomena dimana penis semakin pendek. Terlebih lagi jika seseorang memiliki perut yang buncit, penis akan tampak lebih pendek akan tetapi tidak benar – benar memendek.
Sekali lagi, tidak perlu khawatir akan ukuran penis. Faktanya adalah wanita tidak selalu peduli dengan panjang penis. Yang terpenting adalah bagaimana cara kamu memuaskan mereka dengan stamina dan goyangan maut.
3. Disfungsi ereksi
Kalau yang satu ini merupakan mimpi buruk semua pria. 5 persen dari laki – laki berusia 40 tahun dan 15 persen dari laki – laki berusia 70 tahun mengalami disfungsi ereksi. Hal ini bisa disebabkan alasan biologis seperti kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, faktor psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan dapat menjadi penyebab dari disfungi ereksi.