Ketika hubungan sama pacar putus di tengah jalan, nggak semua hal bisa terasa baik-baik aja. Setelah cara putus yang cukup bikin hati kamu sakit, pertengkaran yang nggak selesai, akhirnya mantan masih berharap masih bisa temenan. Bisa aja sih, tapi memangnya harus ya temenan sama mantan setelah putus?
Buat beberapa orang, mungkin temenan sama mantan setelah putus adalah hal yang biasa-biasa aja. Atas nama pertemanan dan kenyataan kalau kalian pernah bahagia bareng, walau kadang hati rasanya nggak enak, kamu masih mau berteman sama dia. Tapi, ada yang bikin kaget dari keputusan tetap temenan sama mantan ini. Ternyata, dari penelitian di Oakland University, mereka yang punya kepribadian “gelap” lebih memilih temenan sama mantan.
Dari penelitian itu ditemukan kalau beberapa orang memang memilih berteman dengan mantan. Alasannya mantan adalah orang yang bisa dipercaya dan diandalkan. Tapi, di sisi lain penelitian menunjukkan kalau mereka punya sisi gelap seperti narsis atau psikopat. Orang-orang dengan potensi jadi psikopat kabarnya makin senang temenan sama mantan. Tanda psikopat ini bisa jadi mereka yang diteliti punya niat balas dendam sama mantannya.
Penelitian ini memang bikin kaget banyak orang. Bahkan, ada yang nggak percaya sama sekali dan menentang. Soalnya, temenan sama mantan itu seringkali buat tujuan yang baik karena ingin berdamai dengan kenyataan. Tememan sama mantan dipilih karena nggak ingin menyimpan dendam segala.
Jadi, meski penilitian ini bilang temenan sama mantan itu tanda gejala psikopat, kamu nggak perlu buru-buru takut. Apalagi kalau niat kamu memang untuk kebaikan. Syukur-syukur kalau bisa baikan dan kembali bersatu lagi, bukan?