Tidak hanya campuran Asia dan Kaukasia yang tampak menarik, cewek blasian tidak kalah eksotis!
POPle, jika mendengar kata blasteran, biasanya yang muncul di kepala kita dua hal: Pertama, orang berdarah campur Asia dan Eropa.
Kedua, penampilan fisik yang rupawan. Memang, kebanyakan (selebriti) blasteran yang ada di Indonesia seperti itu. Namun, ada juga lho, blasteran-blasteran lainnya yang cukup jarang ditemui—yang tentunya tak kalah menarik—yang disebut blasian. Blasian merupakan singkatan dari black (Afrika) dan Asian.
Dengan kulit eksotis, mata yang tajam, dan bibir menawan, cewek-cewek blasian ini dijamin bikin mata kamu melotot!
Cassie Ventura
Cassie Ventura adalah seorang penyanyi, penari, aktris, dan model. Cewek serba bisa berusia 31 tahun ini memiliki darah Filipina dari sang ayah dan Afrika-Meksiko dari sang ibu. Nama Cassie sempat meledak di tahun 2005 dengan hit single Me & U, yang sukses menjadi lagu favorit di klub-klub dunia.
Walau sekarang ini gaungnya sudah jarang terdengar, kita semua tetap sepakat bahwa keseksian kekasih P. Diddy ini belum luntur setelah 13 tahun berkarir. Bahkan, semakin hot!
Karrueche Tran
Pertama-tama, cara membaca namanya adalah Kah-rhoo-chee, atau untuk lidah Indonesia, kira-kira seperti Ka-ru-ci. Dengan marga Tran, jelas darah Vietnam sang ibu mengalir dalam model seksi yang awalnya terkenal setelah berpacaran dengan penyanyi Chris Brown ini.
Sekarang, Karrueche Tran sudah melebarkan sayap ke dunia akting, berperan sebagai Vivian di serial Claws.
Ariana Miyamoto
Model yang lahir dan tumbuh di Nagasaki ini sempat berkompetisi di Miss Universe 2015 ini memang mencuri perhatian khalayak dunia, khususnya di Jepang.
Walau berparas cantik, warga Jepang yang berpendapat bahwa tidak seharusnya Miyamoto memenangkan titel Miss Japan karena ia tidak merepresentasikan wanita Jepang pada umumnya.
Maklum, ia adalah hafu (orang berdarah campuran) pertama yang memenangkan kompetisi tersebut. Sedikit bercerita, menurut Miyamoto yang gencar mengampanyekan anti-bullying ini, tidak mudah menjadi blasteran Afrika di Jepang, karena ia sendiri mengalami banyak bullying di sekolah atas warna kulitnya.
Padahal, menurut penulis, kulit coklatnya malah membuatnya semakin manis dan unik.