Dunia kerja memang penuh dinamika. Selain menjadi lahan untuk mencari sumber pendapatan, terkadang juga dijadikan medium untuk mencari jati diri.
Tapi apakah benar karier ditentukan oleh diri sendiri? Merasa bahwa apa yang dipikirkan di dalam hati mengenai karier adalah sesuatu yang penting untuk disikapi secar subjektif?
Berikut adalah empat mitos dan fakta yang perlu kamu ketahui… Cekidot guys!
Saya akan lembur!
Masih banyak orang beranggapan bahwa menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam di kantor adalah bukti akan sebuah loyalitas dalam bekerja.
Tidak masalah memang jika sedang dikejar target atau tenggat waktu. Namun jangan memaksakan untuk melakukan hal ini jika kamu masih memiliki waktu cukup banyak.
Jika semua orang melakukan suatu hal!
Dalam berkarier, seringkali pengaruh dari mayoritas rekan kerja membuat keputusan personal seorang pekerja dikesampingkan. Alasannya adalah jika suatu hal dilakukan ‘berjamaah’ oleh mayoritas rekan kerja, maka hal tersebut sekilas akan tampak sebagai hal lumrah.
Perkara baik atau buruk terkait jalan yang ditempuh secara beramai-ramai tersebut adalah nomor sekian, karena toh jika pun menuai masalah di masa depan, maka akan diemban bersama pula.
Saya benci pekerjaan saya!
Memang menyenangkan ketika meraih imbalan positif dalam bekerja, seperti dipromosikan naik jabatan, mendapat bonus, atau bahkan mendapat apresiasi karena sukses mengerjakan proyek dengan baik.
Tapi apakah kamu yakin bahwa kamu akan terus bahagia setelah mendapatkan semua hal tersebut?
Faktanya hal-hal tersebut merupakan kesenangan yang bersifat temporer. Kamu akan kembali menggerutu jika ternyata nantinya kondisi yang tidak kamu sukai terulang, semisal seperti gaji yang tidak juga naik padahal fluktuasi biaya hidup semakin tinggi.
(Visited 25 times, 1 visits today)