Kebanyakan wanita cantik biasanya akan memilih profesi sebagai aktris, model, sekretaris dan lainnya. Tapi kalo jadi penjinak bom kira-kira ada yang mau gak ya? Berikut sosok cantik si pemberani itu..
Seorang wanita cantik berusia 29 tahun telah menjadi wanita Pakistan pertama yang
memilih profesi menjadi penjinak bom. Wanita yang berasal dari Khyber
Pakhtunkhwa ini bernama Rafia Qaseem Baig.
Rafia Qaseem Baig sebelumnya bergabung di kepolisian Pakistan tujuh tahun yang
lalu hingga akhirnya memutuskan menjadi penjinak bom. Bukan pekerjaan yang
mudah tentunya. Di tengah konflik dengan negara tetangga dan organisasi teroris
yang rajin menebar ancaman,teror menggunakan bom menjadi sesuatu yang sering
terjadi di Pakistan.
Wah, Game MOBA Ini Terpilih Jadi Salah Satu Cabang Olahraga Asian Games 2018!
Selama pelatihan, Rafia akan belajar jenis-jenis bom, mengidentifikasi serta
menjinakkan bom-bom itu. Rafia tengah menyelesaikan pelatihan dasar penanganan
bom selama 15 hari bersama 31 anggota polisi pria lainnya di Nowshera’s School of
Explosive Handling. Rencananya, Rafia akan ditugaskan di Bomb Disposal Unit
(BDU) Kepolisian Pakistan.
Mempunyai Dua Gelar Master Pendidikan
Ternyata Rafia mempunyai backrground yang cukup bikin kita semakin kagum loh
POPle! Rafia terlahir di keluarga yang berpendidikan. Ia sanggup menyelesaikan dua
gelar magister. Bergelar magister di bidang Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu
Ekonomi, namun Rafia lebih memilih bekerja sebagai penjinak bom.
Setiap orang pasti mempunyai visi dan misi bukan saat mengambil keputusan? Sama
halnya dengan Rafia, yang melatarbelakangi wanita ini untuk menjadi penjinak bom
adalah masa lalu kelam 7 tahun yang lalu. Nyawanya hampir saja melayang kala itu
karena ada ledakan tak jauh dari tempatnya berada. Pada saat itu, ia masih berprofesi
sebagai relawan di Komite Internasional Penyelamatan sembari kuliah.
Begitu Emosional, Momen Perpisahan Iniesta di Laga Terakhir Bersama Barcelona!
Bahkan setelah pengangkatan dirinya sebagai polisi, ia pun mendapatkan pelatihan
militer di tiga zona merah kala itu, yaitu Adezai, Michni, dan Salman Khel di
Peshawar. Rafia kala itu menjadi satu-satunya polisi wanita yang masuk gabungan tim
investigasi untuk misi penyelamatan dokter Intikhab Alam dari Lady Reading
Hospital yang telah diculik selama 48 jam.
Author:Â Daus Basyaiban
Editor:Â Iqbal Fahlevi