Sebagai organ vital, Mr P memang harus selalu dijaga kebersihannya. Karena tidak hanya menguntungkan pria, namun juga pasangannya. Kurang bersihnya Mr P dapat memicu resiko kesehatan yang serius.
Dr. Oka Negara, pengajar di bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana akan menanggapi cerita nyata salah satu ‘pasien’ seputar kebersihan kelamin.
Penggunaan Kondom Pada Mr P
Apa yang perlu diperhatikan? Ingat, satu-satunya kontrasepsi yang fungsinya bisa mencegah kehamilan dan mencegah infeksi menular seksual hanyalah kondom. Sedangkan kontrasepsi lain hanya bisa mencegah dari kehamilan saja. Banyak pasangan yang ingin menunda kehamilan lebih memilih pihak perempuan yang menggunakan kontrasepsi.
Sebagian besar masih lebih memilih pil KB dan suntik KB sebagai pilihan kontrasepsi. Padahal keduanya mengandung hormon, dan memiliki efek yang kurang menguntungkan pada libido atau dorongan seksual perempuan. Belum lagi jika ternyata ada efek individual yang mungkin muncul, seperti rasa kembung, flek pendarahan di luar waktu menstruasi, nyeri payudara, berat badan meningkat, dan terkadang mood menjadi buruk pada perempuan.
Badan Lelah Tapi Tetap Ingin Bercinta?
Pada kondom, hal tersebut tidak akan terjadi. Anda hanya tinggal memastikan kondom digunakan dengan benar dan perhatikan beberapa hal penting lain. Seperti memastikan apakah adakah alergi atau lecet saat menggunakan kondom berbahan lateks?
Jika ada, ganti dengan kondom berbahan poliuretan. Pastikan juga cara penyimpanan dan masa kadaluarsa yang tertera pada kemasannya. Setelah itu, Anda hanya tinggal memilih, mau varian kondom seperti apa yang digunakan. Kondom dengan rasa-rasa unik, kondom super tipis, atau kondom berbintik-bintik atau dot di permukaannya? Silakan pilih.
Apakah Si Dia Termasuk Wanita Hyper Sex? Yuk Cari Tahu Ciri-Cirinya!
Alat Bantu Seksual
Banyak alat bantu seksual yang dipasangkan sebagai ‘partner’ untuk Mr P dalam hubungan seksual. Lantas muncul pertanyaan, apakah ada efek negatifnya untuk kelamin?
Seiring dengan pengaruh keterbukaan media dan keberadaan internet, selama paling tidak satu dekade terakhir semakin banyak informasi tersedia tentang berbagai jenis alat bantu seks. Alat bantu seks untuk pria yang populer adalah suatu alat menyerupai kelamin perempuan yang bisa bergetar dan biasa disebut vaginator, hingga boneka perempuan, atau sex doll.
Sebaiknya memang harus berhati-hati bila ingin menggunakan bahan atau alat bantu saat berhubungan seksual. Lagi-lagi perlu diingat bahwa fungsi adalah yang utama dan bukan ukuran.
Jika menggunakan alat-alat yang sudah jelas memiliki resiko infeksi, maka itu akan mengakibatkan fungsi seksual terganggu. Dan tentu saja, itu bukan kabar baik yang ingin Anda dengar setelah melewati sesi bercinta yang menyenangkan.
Perlu diingat, bahwa merawat Mr P juga berarti memperhatikan praktek-praktek dan mitos tidak sehat yang sayangnya masih saja terjadi dan beredar di masyarakat luas.
Satu contoh yang masih membuat masyarakat terperangkap adalah mitos mengenai ukuran Mr P yang lebih besar, berarti lebih dapat memuaskan pasangannya. Perlu diiingat dan harap dicatat, bahwa secara fisik, ukuran Mr P tidak berpengaruh pada tercapainya orgasme dan kepuasan seksual perempuan, selama Mr P dalam keadaan normal sesuai perkembangan yang seharusnya.
Orgasme dan kepuasan seksual perempuan lebih ditentukan oleh kualitas ereksi, kemampuan mengontrol ejakulasi, dan keterlibatan emosional terhadap pasangan. Alat-alat bantu yang ditujukan secara komersial untuk pembesaran Mr P dapat berbahaya bagi kesehatan seksual pria, karena bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada Mr P.
Suntikan silikon cair dan bahan cair lainnya, tentu saja sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan Mr P secara permanen, hingga kanker.
