Dalam romansa percintaan, pernikahan adalah salah satu momen penting dalam hidup setiap pasangan. Namun yang perlu dicatat, ketika menikah, bisa jadi banyak hal dari kamu dan pasangan yang berubah.
Sebuah pernikahan dianggap sebagai lembaran baru bagi pasangan yang menjalin hubungan. Katanya di saat seperti inilah semua sifat pasangan yang belum diketahui terlihat jelas. Bahkan yang sudah menjalani hubungan dalam waktu lama pun masih sering terkejut dengan perubahan dalam diri kamu dan tentunya sang istri.
Seperti yang dilansir dari Boldsky, terdapat lima faktor yang bisa membuat sifat seorang wanita berubah 180 derajat setelah menikah. Apa saja?
1. Penyesuaian
Saat sudah menikah, wanita akan dibebani lebih banyak tanggung jawab dibandingkan ketika sebelum menikah. Karenanya mereka harus menyesuaikan diri dengan karakter suami. Proses penyesuaian diri inilah yang membuat sifat wanita bisa berubah.
2. Rasa Cemas
Perasaan cemas pada diri seorang istri bisa membuatnya mudah berubah. Wanita yang telah berstatus sebagai istri akan lebih mudah cemas daripada mereka yang masih lajang atau belum menikah.
Ini Lho, Sederet Khayalan Seksual yang Bikin Kaget Banyak Orang!
3. Stres
Suatu pernikahan memungkinkan timbulnya tekanan di kedua belah pihak. Jika dulu sebelum menikah wanita hanya memikirkan masalahnya sendiri, setelah menikah ia turut memikirkan masalah suami dan keluarga. Jika tak pandai mengelola emosi, hal itu akan berujung pada frustrasi.
4. Kewajiban
Pada umumnya, lingkungan sosial dan keluarga menuntut wanita agar bisa menjadi istri, menantu, anak perempuan, serta ibu yang baik. Jika seorang istri merasa tertekan dengan adanya tuntutan tersebut, bukan tidak mungkin akan memengaruhi hubungan pernikahannya dengan suami. Tuntutan yang membebani akan membuat emosi tidak stabil.
Setidaknya, Ada 5 Penyebab Kenapa Pria Cepat Bikin Gol Saat Bercinta!
5. Tanggung Jawab
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, besar kecilnya tanggung jawab yang diemban akan memengaruhi sikap seorang wanita. Perubahan terbesar karena wanita harus mendahulukan kepentingan keluarga. Sedangkan saat sebelum menikah ia bisa lebih banyak waktu memprioritaskan dirinya sendiri.
