Ternyata Cinta pada Pandangan Pertama Itu Hanya Mitos, Ini Kata Peneliti..

0
2
Ternyata Cinta pada Pandangan Pertama Itu Hanya Mitos, Ini Kata Peneliti..

Sebagian orang percaya akan fenomena cinta pandangan pertama. Ya, banyak yang mengatakan, “Berawal dari mata turun ke hati”, tapi apakah benar-benar bisa secepat itu?

 

Cinta sejati biasanya terbentuk karena adanya proses yang mengikuti perjalanan sepasang kekasih. Sehingga hal ini pun sempat meragukan para peneliti dari Hamilton College, New York, Amerika Serikat. Menurut penelitianya, fenomena cinta pada pandangan pertama hanyalah ‘mitos’, karena seseorang perlu bertemu minimal empat kali sebelum panah cinta Dewa Asmara mengarah ke ‘jantung’ mereka.

Jadi jika pertama kali bertemu langsung ada rasa, mungkin itu lebih tepat dibilang ‘suka’ dari pada ‘cinta’. Para peniliti pun melakukan survei pada pria dan wanita muda. Mereka ingin membuktikan, benarkah dua orang bisa merasakan fenomena cinta pandangan pertama hanya karena sekali bertemu?

Terlalu Banyak Makan Jagung Ternyata Ada Bahayanya juga bagi Kesehatan Lho!

Seperti dikutip dari India Times, peneliti melakukan uji dengan cara saling melihat foto. Para responden diberikan beberapa foto yang menunjukkan wajah seseorang. Sembari memperhatikan foto-foto untuk menilai tingkat daya tarik, aktivitas otak para responden dianalisa melalui monitor yang terhubung. Responden kemudian ditunjukkan kembali foto yang sama untuk kedua kali.

Dari hasil monitoring terlihat, ketika melihat foto untuk kedua kalinya, tingkat daya tarik orang dalam foto tersebut lebih tinggi ketimbang saat pertamakali mereka melihatnya. Untuk kali ketiga, ketertarikan semakin tinggi dan ketika ditampilkan foto yang keempat kali, tingkat ketertarikannya paling tinggi.

5 Wisata Kuliner Paling Ekstrim di Dunia. Ada yang Berani Coba?

Selain itu dari aktivitas monitor pun menunjukkan adanya penambahan aktivitas di area otak yang mengatur rasa kegembiraan dan kesenangan saat empat kali melihat foto orang yang sama. “Orang sering kali jatuh cinta pada seseorang setelah beberapa kali bertemu muka, meskipun awalnya tidak tertarik sama sekali,” jelas Ravi Thiruchselvam, psikolog dari Hamilton College.

(Visited 29 times, 1 visits today)