Karena kita pria sejati – bukan anak kecil lagi yang bertingkah pas ditolak. Simak jurus-jurusnya ini …
Yang namanya ditolak memang bikin diri jadi sulit menerima. Apalagi kita hidup dikelilingi lingkungan yang percaya banget kalau pria itu berkuasa dan dunia adalah milik pria.
Kalimat, “Jadilah pria sejati, jangan terima kata ‘tidak’ sebagai jawaban”, memang eksis. Tapi rasanya itu untuk mereka yang ikut lari maraton dan berdebat dengan orang bank.
Lalu bagaimana cara yang tepat menerima penolakan – apalagi ditolak si dia?
1
KENALI PENOLAKAN DENGAN CERDAS
Pas berkencan, jika si dia menolak untuk intim lebih jauh, itu tandanya bukan si dia tak mau. Kemungkinan besar si dia butuh kepastian apakah Anda benar-benar serius atau tidak. Bisa jadi itu penolakan sementara – karena si dia menunggu cincin tunangan sebagai bentuk keseriusan Anda!
2
DIPUTUS TAPI TETAP PUNYA HARGA DIRI
Membombardir si dia dengan sejuta pesan chat di ponpin dan menelponnya terus-terusan bukan jadi hal yang oke. Itu justru mempermalu diri sendiri. Mungkin kita malu, tapi begitu orang lain tahu itu, dua hal mencuat: kita dicap tak tahu malu dan tak punya harga diri. Jaga diri sendiri itu termasuk menjaga kehormatan diri sendiri.
3
JANGAN KEPAHITAN
Pembalasan kelihatannya bisa bikin hati puas, tapi coba teliti lebih cermat lagi, apakah orang-orang yang lakukan pembalasan punya waktu ke depan yang lebih cerah dibanding waktu sebelumnya? Pembalasan justru bikin orang tak lebih baik dari sebelumnya, karena pembalasan berarti tak bisa berdamai dengan ujian yang harusnya bikin diri lebih baik.
4
JANGAN MENGECAP DIRI ‘PECUNDANG’
Memang sih ada lagu enak tentang Loser, tapi setelah ditolak sebenarnya itu bukan semata-mata karena diri kita yang payah. Ada bagian dari diri orang lain yang tak bisa menerima diri kita apa adanya. Kalaupun kita kekeuh mencap diri ‘pecundang’, duh, kasihan diri kita – karena kedepannya jadi makin capek menggapai segala sesuatunya!
5
DITOLAK UNTUK PERUBAHAN
Kalau kata The Guyliner-nya GQ,”Pakailah penolakan sebagai tanda kalau diri kita harus berubah.” Ini positif banget, karena perubahan memang diperlukan agar diri jadi lebih baik lagi ke depannya. Mungkin gaya ngobrol kita bikin dirinya tak nyaman, atau penampilan kita yang cuek sehingga keluar aroma-aroma tak sedap. Well, berubahlah untuk kebaikan diri sendiri …
Jadi terimalah, karena kebanyakan kita memang harus menelan pil penolakan atau sebelum ngobrol lebih serius, mungkin bisa ngemil ini bareng si dia?
