Anda pasti ingin selalu memastikan hubungan percintaan dengan pasangan dalam kondisi terbaik. Namun, perlu diingat kadang kesalahan memang tak pernah lepas dari diri manusia dan melukai hal terbaik. Itu mengapa mungkin Tuhan selalu terbuka memaafkan umatnya. Karena yang terpenting adalah bagaimana tiap orang mampu mengambil pelajaran berharga dari kesalahan dan tak mengulanginya kembali.
Lalu bagaimana kalau kesalahan yang Anda buat ternyata menyakiti hati pasangan? Meski dirinya sangat mencintai Anda. Namun, bukanlah pula perkara mudah untuk menghapus kesalahan yang pernah Anda perbuat terhadapnya. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Sabar
Jika sudah meminta maaf namun belum juga mendapatkan hasil, bersabarlah. Ya, mau tak mau Anda harus bersabar dulu. Mungkin memang kesalahan yang Anda perbuat telah benar-benar melukai perasaannya. Anda harus bisa menerima kondisi ini dan jangan sampai justru kehilangan kesabaran. Ingat, pada posisi ini Andalah yang memicu permasalahan terjadi. Jadi, jangan merasa lelah meminta maaf!
Tanggung jawab
Katakan padanya Anda bertanggung jawab atas semua kesalahan yang pernah Anda lakukan. Coba tanyakan padanya apa syarat yang diinginkannya agar dapat memaafkan dan tak kembali membahas kesalahan Anda tersebut. Setelah itu tanggung jawab Anda tak hanya selesai sampai di situ. Kini saatnya Anda harus bertanggung jawab dan komitmen menuruti semua persyaratan yang dimintanya.
Komitmen
Jika Anda dan dirinya telah berkomitmen tak akan membahas permasalahan tersebut, namun ternyata seiring waktu berjalan tak demikian, coba tanyakan kembali komitmen dirinya pada permasalahan tersebut. Tanyakan apa yang membuatnya melakukan itu? Kalau ternyata permasalahannya murni karena masih belum bisa menerima keadaan, ingatkan dengan tegas komitmen yang disepakati bersama.
Pertimbangkan masa depan
Berikan pengertian padanya kalau hanya berkutat pada masalah di masa lalu akan membuat hubungan Anda berdua tak akan berjalan maju. Tegaskan padanya mana yang lebih dipilih, masa depan atau masa lalu? Meski pada awalnya Anda yang salah. Namun dengan komitmen untuk tak melakukan kesalahan itu lagi adalah tindakan yang benar. Jangan ragu untuk tegas mengingatkan komitmen Anda dan dirinya agar tak meributkan masalah tersebut.
Putus atau lanjut
Pada akhirnya pilihannya adalah dua hal tersebut. Apakah Anda memilih untuk memutuskan hubungan atau melanjutkan. Tentu Anda tak ingin terus-terusan sakit hati berkepanjangan jika dirinya tak mau menerima kesalahannya tersebut. Lebih baik Anda merasa sakit hati sementara karena harus kehilangan dirinya ketimbang terus-terusan dihantui perasaan bersalah. Toh, apa artinya kalau pun dipaksakan yang ada hubungan Anda berdua terus-menerus berjalan mundur.
berbagai sumber