Harus diam-diam saja atau haruskah ngomong kalau pernah selingkuh?
Ngomongin selingkuh memang tak ada habisnya. Pastinya selingkuh jadi momok dalam suatu hubungan asmara dan tentu, hubungan pernikahan.
Bagaimana dengan kata para ahli?
Michele Weiner-Davis, M.S.W., terapis pernikahan bilang,”Tidak ada aturan universal yang baku tentang ‘kelihatan tak bersalah’.” Untuk beberapa pasangan, kejujuran menolong mereka untuk saling menyembuhkan hati satu sama lain apa adanya.
Lalu, kapan waktu yang tepat mengakuinya? Kapan waktu yang tidak tepat untuk mengakuinya?
KAPAN WAKTU YANG TEPAT MENGAKUINYA?
Ajukan tiga pertanyaan ini: apakah kita sering memikirkan si dia tiap hari? Apakah kita diam-diam kerap chat dan meneleponnya? Pernahkah membayangkan untuk putus dengan pasangan dan jadian dengan si dia yang lain tersebut?
Intinya, mengakui selingkuh lebih baik karena 1/3 pernikahan yang dirundung masalah selingkuh lebih mudah diselamatkan daripada yang tetap dipenuhi kebohongan. Itu studi terbaru dari UCLA dan University of Washington!
KAPAN WAKTU YANG TIDAK TEPAT MENGAKUINYA?
Ajukan tiga pertanyaan ini ke diri sendiri: Apakah ketak-setiaan diri adalah akibat kita menutup diri akan dunia luar? Apakah diri pakai proteksi pas kejadiannya? Apakah bisa mengontrol diri jika itu terjadi lagi?
Jika jawabannya adalah ‘ya’ untuk ketiga pertanyaan tersebut, lebih baik tutup mulut dan kunci baik-baik ritsleting celana!
BAGAIMANA CARA MEMBERITAHU SI DIA KALAU KITA SELINGKUH?
Jika pada akhirnya kita ingin tampil apa adanya (dan pria sejati harus lakukan ini) terlepas salah banget dan merasa tak bersalah banget, silahkan beritahu ke si dia lewat cara yang aman.
Cara yang aman disini berarti: jika mengakui kesalahan selingkuh kita, omongan harus fokus pada kondisi kita yang bersalah – bukan kesalahan diri si dia.
Itu harus dilakukan sebab,”Pada tahap awal pengakuan, apapun yang dibilang pria dengan nada menghakimi (ke si dia) atas apa yang diperbuat pasti akan buat pasangan malu dan marah,” jelas Jim Walkup, M.F.T., ahli terapis hubungan.
Pastinya, hindari kalimat-kalimat seperti: ‘Kamu nggak pernah punya waktu buat aku’ atau ‘Jarang sekali kita bisa ngobrol banyak’.
Sadari Kesalahan
Sebaliknya, katakan kalimat ini padanya: ‘Aku ingin akui kesalahan karena aku ingin bangun lagi rasa saling percaya kita masing-masing’ atau ‘Aku sadari banget kalau aku bikin kesalahan.’
Pastinya nih, haruskah ngomong tentang aksi bercinta dengan selingkuhan dan membandingkannya dengan momen bercinta bareng si dia? Jawabannya sudah PASTI jangan pernah ya! Itu sangat tidak sensitif!
Siap mengakui kesalahan selingkuh bak Pria Dewasa Sejati?
 Harus diam-diam saja atau ngomong kalau pernah selingkuh? Bilang-nggak?){kind=link}