Tanah Jawa memang begitu banyak menyimpan misteri untuk kehidupan manusia. Termasuk seks. Yuk… Ungkap Rahasia Bercinta Kuno dari Tanah Jawa!
Pernahkah Anda mendengar mengenai Serat Centhini? Itu adalah sebuah Kamasutra Jawa yang dengan jelas mengupas mengenai masalah hubungan seksual yang terkadang dianggap masih tabu. Karya sastra itu muncul pada abad ke-19 yang terdiri atas 722 tembang (lagu Jawa).
Tak bisa dipungkiri memang kehidupan seksual terutama bagi suami istri adalah hal penting yang harus dilakukan guna membuat kehidupan pernikahan semakin romantis. Ini adalah sebuah naluri paling dasar bagi kehidupan manusia untuk menemukan kenikmatan seksual.
Hasil Karya Pujangga Keraton
Bernama lain Suluk Tembangraras, karya sastra itu dibuat oleh tiga pujangga keraton Surakarta yaitu Yasadipura 11, Ranggasutrasna dan R. Ng. Sastradipura atas perintah K.G.P.A.A. Amengkunegara II. Uniknya ladies, seperti ditambahkan laman untukku.com, meski saat itu kehidupan masih keraton dan kuno Serat Centhini menguraikan dengan gamblang soal permainan seks sampai cara mempercepat orgasme perempuan.
Dalam Centhini IV (Pupuh Balabak) dijelaskan mengenai Pratingkahing Cumbana atau gaya berhubungan intim serta sifat perempuan yang bisa membangkitkan nafsu asmara. Sehingga bagi Anda para pria, bisa terungkap dalam karya sastra itu bahwa wanita tak selamanya bersikap lugu atau pasif dalam masalah seks.
Gaya Bercinta Kamasutra Modern Ini, Sepertinya Patut Dicoba!
Berisi Gaya Bercinta Ajaran Jawa
Beberapa gaya bercinta sesuai ajaran Jawa yang terdapat seperti Kadya Galak Sawer (Patukan Laksana Ular), Ngaras Gandane Sekar (Meraba Bau Bunga), Bremana Ngisep Sekar (Kumbang Mengisap Madu) diungkapkan tanpa malu-malu. Jadi siapa bilang wanita Jawa itu adalah wanita lugu yang pemalu dan tertutup?
