Robert Weiss, seorang ahli psikologi dan juga konsultan hubungan percintaan, menemukan fakta tentang faktor perselingkuhan dalam hubungan. Ada banyak persamaan antara tukang selingkuh dengan kecanduan seks. Ketidaksetiaan (tindakan perselingkuhan) adalah merusak kepercayaan yang timbul dari hubungan intimasi yang bersifat rahasia dari pasangan utama seseorang. Weiss telah berpengalaman hampir 30 tahun menangani klien yang suka berselingkuh, kecanduan seks, tidak setia, dan pecinta kegiatan intim digital.
Yang menyakitkan dari perselingkuhan adalah kehilangan kepercayaan dengan terus menerus menjaga rahasia dan memanipulasi pasangan, dan tidak akan pernah mempercayai partner yang ketahuan berselingkuh. Tindakan seksual tidaklah menimbulkan rasa sakit sedalam kehilangan rasa kepercayaan.
Berbeda dengan kecanduan seks. Kriteria yang digunakan oleh para terapis kecanduan seksual untuk mendefinisikan seseorang yang tergila – gila terhadap seks antara lain:
-
Kegemaran terhadap aktivitas seksual yang melibatkan fantasi seksual yang obsesif.
-
Kehilangan kendali atas fantasi seksual, ditandai dengan ketidak mampuan untuk menahan diri atau berhenti melakukan aktivitas seksual.
-
Konsekuensi negatif yang dikaitkan dengan fantasi dan perilaku seksual yang obsesif sehingga memiliki permasalahan pada hubungan, permasalahan di tempat kerja, penurunan kesehatan fisik, depresi, kecemasan berlebih, penurunan rasa percaya diri, permasalahan finansial, dan kehilangan rasa bahagia melakukan kegiatan yang menghibur, permasalahan hukum, dan sebagainya.
Bisakah kecanduan seks dan menjadi tukang selingkuh bersamaan?
Jawabannya adalah ya. Tapi tidak semua tukang selingkuh itu merupakan pecandu aktivitas seksual dan tidak semua pecandu aktivitas seksual. Jika seseorang terus menerus menjaga rahasia tentang kehidpan seksual dan romantisme yang penting dari pasangannya, itu disebut berselingkuh. Jika orang tersebut juga tidak bisa mengalihkan perhatian dari kegiatan seksual, tidak bisa berhenti sekalipun memiliki keinginan yang kuat untuk berhenti, orang tersebut kemungkinan besar adalah pecandu seks. Banyak perempuan maupun laki – laki yang berselingkuh dengan orang lain yang bahkan tidak melibatkan aktivitas seksual sama sekali, dan banyak pecandu seks yang tidak terlibat dalam sebuah hubungan romantis sehingga tidak bisa dikatakan berselingkuh, namun tetap sering melakukan aktivitas seksual dengan partner yang bukan secara resmi berhubungan.
Pecandu seks mirip dengan pecandu alkohol atau obat – obatan terlarang, mereka mengonsumsi hal tersebut karena ketergantungan dan ingin melepaskan diri dari kejenuhan dan tekanan realitas. Jika tidak dipenuhi, maka gejala seperti kecemasan yang berlebihan, depresi, bahkan menderita kelainan kondisi kejiwaan mungkin terjadi.