Benarkah Masturbasi yang Tak Benar Menyebabkan Masalah Serius? Ini Kata Ahlinya..

0
17
Masturbasi

Memenuhi kebutuhan seksual dengan cara masturbasi memang tidak ada yang salah. Namun yang menjadi permasalahnya adalah apakah kamu melakukannya dengan benar? Hmm..

 

Apakah benar masturbasi yang tak benar bisa akibatkan masalah seksual seperti ejakulasi dini? Jawabannya Ya, karena Kepala Urologi Universiti Kebangsaan Malaysia dan konsultan Ahli Urologi, Profesor Datuk Dr Zulkifli Md Zainuddin mengatakan itu karena setiap orang mendapatkan tubuhnya digunakan untuk klimaks.

“Saat berseks solo (masturbasi) kering, seseorang tidak menggunakan bantuan atau media apapun seperti pelumas sebagai bantuan untuk klimaksnya,” jelas sang profesor.

Ssstt, Menurut Penelitian Ini Ternyata 57 Persen Pria Straight Doyan Masturbasi Lho!

Dr Zulkifli pun menambahkan,”Bisa jadi seseorang yang berseks solo mungkin menggunakan bantal atau menggosok-gosok Mr. P-nya di tempat tidur. Padahal hal itu bisa menyebabkan gesekan yang parah pada kulit sensitif,” kata Dr Zulkifli dikutip The Star.

Nah, pelumas berbasis air seperti KY Jelly adalah yang terbaik saat pelumas lainnya tidak baik.

7 Jenis Seks yang Perlu dan Wajib Dilakukan Oleh Anda dengan Si Dia…

Dr Zulkifli juga mengatakan masturbasi yang tergesa-gesa sangat tidak ideal. Ketika seorang pria berada di usia remaja, mereka melakukannya di bawah selimut atau di kamarnya. Kadang-kadang, jika terlalu lama dihabiskan di kamar mandi, ibunya mungkin mengetuk pintu, menanyakan kenapa begitu lama di kamar mandi, remaja itu lalu masturbasi secara tergesa-gesa.

“Saat seseorang terlalu bergegas untuk melakukannya secara diam-diam, itu justru mengajar tubuh untuk klimaks lebih cepat dan itu dapat berkontribusi pada ejakulasi dini,” jelasnya lagi.

Pertanyaannya, apakah masturbasi yang berlebihan menyebabkan masalah seperti ejakulasi dini atau disfungsi ereksi?

Trik Agar Gaya Misionaris Kamu Makin Hot

Dr Zulkifli bilang itu hanyalah mitos. Sama halnya dengan mitos yang juga bilang masturbasi berlebihan adalah buruk bagi lutut dan memengaruhi kegiatan olahraga, semua itu tidak benar.

“Belum ada penelitian tentang ini dan tak ada cara untuk membuktikannya,” tutup sang profesor.

(Visited 247 times, 1 visits today)