Mungkin bagi kamu yang lahir di era 80-an atau 90-an, masalah percintaan tidaklah serumit generasi milenial. Pasalnya menurut pakar percintaan ini, generasi milenial memiliki hal yang sangat kompleks untuk hubungan asmara!
Generasi kekinian memang cenderung terlihat lebih sempurna dalam memamerkan hubungan asmaranya di media sosial. Namun menurut pakar hubungan Hannah Witton, hubungan percintaan itu justru lebih kompleks bagi generasi milenial. Penulis dan YouTuber itu mengulas sederet kesalahan fatal yang awam dilakukan oleh generasi milenial dalam hubungan asmaranya sebagai berikut ini..
1. Pola Hidup Masyarakat Modern
Kehidupan masyarakat modern ini yang sibuk mencari uang tidak memberikan ruang dalam hidupnya untuk memikirkan hubungan percintaan. Maka tidak heran jika beberapa pasangan millenial cenderung tidak sabar dan berpikir secara terburu-buru saat menangani masalah yang terjadi.
2. Kemajuan Teknologi
Memang dengan adanya teknologi, yang jauh bisa semakin dekat. Tapi coba diingat kapan terakhir kali pasangan milenial bertatap muka secara langsung, bahkan mengobrol tanpa sibuk mengotak-atik handphone? Lama-lama, mereka akan merasa tidak butuh untuk bertemu lagi.
Wanita Perlu Tahu.. Ini Alasan Ilmiah Kenapa Pria Lebih Cepat Tertidur Usai Bercinta!
3. Serba Cepat Sehingga Belum Siap
Dengan berbagai alasan generasi masa kini menginginkan kemudahan dalam segala aspek, termasuk percintaan. Belum siap untuk berkomitmen serta memahami apa itu cinta tak bersyarat. Jika ada masalah yang menghadang, mereka lebih mudah menyerah.
4. Lebih Suka Menghabiskan Waktu dengan Teman daripada Pacar
Memang, pacar tidak boleh mengaggu hubungan pertemananmu, tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan bahwa kamu lebih memilih untuk meluangkan waktu bertemu dengan banyak orang dibanding seharian menemani si dia.
Katanya Sih, Pacar dari Loris Karius yang Satu Ini Termasuk Wanita Tercantik di Dunia Lho..
5. Generasi yang Penakut
Ternyata banyak sekali orang yang ragu-ragu bahkan takut untuk memulai apapun, termasuk menyatakan perasaan, merayu, jatuh cinta, berkomitmen hingga takut tersakiti. Ya, kalau begitu terus, mereka tidak akan benar-benar belajar tentang hubungan dan cinta.