Beberapa pria menganggap seks sebagai pernyataan cinta. Tapi bagi kebanyakan wanita seks bukan segalanya, alias wanita lebih menyukai pria yang jarang pikirkan soal seks!
Obrolan sampai lelucon seputar seks mungkin membuat Anda berpikir jika wanita akan biasa saja dengan pembahasan ini dan berminat dengan hubungan tersebut. Kenyataannya adalah, keinginan seksual dari kedua jenis kelamin yang terikat justru sedikit rumit. Ini membuat kita sulit mengetahui kapan si dia sedang malas atau ingin melakukannya.
Seperti yang dilansir dari Cosmopolitan, laporan sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology meminta pasangan jangka panjang untuk menyelesaikan survei tentang keinginan seksual mereka, mulai dari awal studi hingga seluruh studi selama 21 hari.
Tega! Hanya Demi Boneka Seks, Pria Jepang Ini Meninggalkan Keluarganya…
Hasilnya menemukan bahwa pria dalam hubungan jangka panjang cenderung jarang memperhatikan hasrat seksual pasangan mereka, bahkan kalah dengan apa yang wanita lakukan. Namun yang lebih menarik, justru para wanita suka dengan sifat tersebut. Wanita yang tengah menjalin hubungan dengan pria yang jarang memikirkan seks, justru diketahui menjadi jauh lebih bahagia dan ingin berkomitmen dengan perjalanan cinta seperti itu.
Jadi mengapa wanita lebih bahagia ketika mendapatkan pria yang jarang memikirkan seks? Salah satu penulis studi tersebut, Dr. Amy Muise, menunjukkan mungkin hal itu bisa jadi karena pasangan mereka ingin masuk ke dalam upaya yang lebih dari sekedar mendapatkan kehidupan di atas ranjang.
5 Tips Aman dan Nyaman Saat Memutuskan Untuk Menginap di Hostel..
“Jika seseorang lebih mempersepsikan bagaimana dirinya tertarik dengan pasangan dalam berhubungan seks, mungkin itu terasa se-olah-olah mereka tidak perlu melakukan apa pun untuk mengatur suasana hati atau menarik minat pasangan mereka. Bisa jadi orang seperti itu mengajukan upaya ekstra untuk memicu minat seksual pasangan,” jelas Muise.
Kemungkinan lainnya pun ada, yaitu pria mungkin merasa lebih mudah untuk menganggap pasangan mereka tidak ingin berhubungan seks untuk menghindari penolakan seksual. Muise menambahkan, “Ini cenderung terkait dengan konsekuensi negatif bagi hubungan.”