Selain di kasur, ada beberapa pilihan lokasi lain yang cukup menarik untuk bercinta. Sebelum Mencoba, Simak 5 Fakta Bercinta di Dalam Air!
Bercinta dengan pasangan tak harus selalu di kasur. Ada beberapa pilihan lokasi lain yang cukup menarik untuk dieksplorasi, seperti kamar mandi atau bahkan dapur. Di luar itu, ada pula beberapa orang yang terinspirasi bercinta di kolam renang pribadi atau lokasi apa pun dengan air cukup melimpah.
Basah sudah pasti. Sebagian dari mereka yang pernah mencoba menganggap bahwa berhubungan intim di bawah air memberikan sensasi berbeda. Namun, sebelum mencobanya, Anda perlu tahu beberapa fakta mengenai bercinta di bawah air dan dampaknya pada kesehatan.
1. Tidak steril
Tak seperti di kasur, di bawah air tubuh akan selalu dalam kondisi basah. Air di sekitar tubuh bisa saja mengandung bakteri seperti e-coli atau salmonella. E-coli sendiri diketahui sebagai bakteri pemicu diare. Sedangkan salmonella, selain memicu diare, juga bisa menimbulkan demam dan sakit perut. Kedua jenis bakteri ini biasa hidup di air.
2. Miss V kering
Bercinta yang nyaman ialah saat vagina terlubrikasi dengan sempurna. Bercinta di bawah air membuat vagina dengan mudah terlubrikasi. Namun, ginekolog Jessica Sheperd mengatakan bahwa air sama sekali bukan lubrikan yang baik. Air justru bakal membilas lubrikan alami tubuh dan membuatnya kering. Efeknya, bercinta di dalam air bukan ide menarik, apalagi jika mengingat vagina yang kering dan rasa sakit yang bisa timbul akibat gesekan.
3 Faktor Saat Bercinta Ini Bisa Bikin Wanita Hamil, Meski Tanpa Penetrasi!
3. Timbul luka
Menyambung soal bagian miss V yang kering, bercinta dalam air dapat menimbulkan luka pada vagina akibat gesekan terus menerus.
4. Risiko infeksi saluran kemih
Air di lokasi Anda bercinta tak selalu dalam kondisi steril. Saat bercinta, ada saatnya ketika uretra akan terbuka. Kondisi memungkinkan bakteri atau kuman masuk ke saluran kemih.
5. Infeksi jamur
Selain infeksi, ada risiko lain yang mengintai saat bercinta di bawah air. Air kolam renang yang mengandung klorin membuat vagina bakal mengalami iritasi. Kadar keasaman vagina pun bisa berubah.