Apa benar, orgasme identik dengan kenikmatan atau kepuasan seksual? Siapa Bilang Orgasme Jadi Tanda Hubungan Seks Berjalan Terus Memuaskan?
Penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior mengungkapkan sebuah deskripsi tentang orgasme yang buruk”. Para peneliti juga menyertakan beberapa alasan dibaliknya.
Berdasarkan penelitian yang melibatkan 726 partisipan, orgasme yang buruk adalah suatu orgasme bisa berdampak negatif pada hubungan, seksualitas, dan kesehatan psikologis. Berikut beberapa alasan orgasme terasa tidak menyenangkan seperti dikutip Health.
1. Tidak ingin bertengkar
“Salah satu alasan dibalik hubungan seks yang buruk adalah menghindar. Misalnya, Anda tidak ingin bertengkar karena menolak melakukakan hubungan seks, jadi Anda lebih memilih untuk menyetujuinya,” tulis peneliti.
Saat berhubungan seks Anda mungkin akan merasa orgasme. Tetapi orgasme yang dirasakan tidak membuat Anda merasa bahagia atau lebih baik karena hubungan seks tidak didasari dengan kemauan dari hati.
Mau Foreplay Makin Hot?, Coba Dengan 4 Gaya Variatif Ini
2. Memaksakan diri
Penelitian menunjukkan bahwa paksaan untuk merasa orgasme dapat menimbulkan stres dan memberikan pengaruh negatif lainnya. Dengan kata lain, paksaan untuk mencapai orgasme tidak akan membuat Anda merasa hubungan seks terasa positif.
“Misalnya, wanita dan pria sering menyatakan bahwa mereka merasa wajib untuk merasa orgasme selama berhubungan seks. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa seks terasa adil bagi keduanya,” jelas peneliti.
3. Masalah kesehatan
Alasan lain terjadinya orgasme yang buruk adalah masalah kesehatan yang dapat mengganggu kenikmatan seksual. Terkadang, orgasme menjadi kurang menyenangkan karena terasa hanya seperti sebuah fisiologi, yang tidak melibatkan komponen emosional atau spiritual di dalamnya.
4. Tidak melibatkan koneksi dari hati dan hati
Terkadang orgasme terasa buruk karena hubungan seks tidak melibatkan ikatan emosional. Para peserta dalam penelitian mengungkapkan, seks terasa tidak begitu menyenangkan karena ia dan pasangan tidak merasa terhubung secara mental selama berhubungan.