Kamar bukan hanya untuk tidur tapi juga untuk aktivitas yang lebih intim bersama suami atau istri. Kehidupan seks yang baik menuntun pada kualitas tidur yang juga lebih baik.
Studi di Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa pria dengan masalah tidur, memiliki tingkat testosteron yang lebih rendah. Pada akhirnya, ini menyebabkan penurunan tingkat aktivitas seksual dan libido.
Dikutip dari Healthline pada Minggu (17/2/2019), para ahli mengatakan memang tidak ada bukti klinis yang kuat, untuk membuktikan bahwa hubungan seks membuat Anda mengantuk. Namun, mekanisme dasar terkait bahan kimia yang dilepaskan inilah yang membantu seseorang tidur lebih baik. Salah satunya adalah hormon oksitosin.
Penting! Ini Sederet Manfaat Mencuci Kemaluan Usai Bercinta!
Neurologis dan pakar tidur dari Sutter Health, Dr. Amer Khan mengatakan, pelepasan oksitosin dinyatakan terjadi bersamaan dengan rasa kasih sayang dan sentuhan yang sifatnya sensual. Hal tersebut mengarah pada perasaan bahagia, sejahtera, hingga bantuan melepaskan diri dari stres.
“Hormon lain seperti dopamin, prolaktin, dan progesteron, terlibat dalam mempengaruhi pikiran dengan perasaan lega, relaksasi, dan kantuk setelah melakukan hubungan seks yang memuaskan,” kata Khan pada Healthline.
Namun, Khan mengatakan, bahwa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda. Ketika hormon-hormon itu bereaksi di otak saat waktu tidur, dia bisa saja merangsang, membangunkan, atau membuat Anda mengantuk.
“Tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa interaksi fisik dan mental yang saling memuaskan sebelum tidur, meningkatkan suasana hati, rasa sejahtera, melepaskan stres, dan membuatnya lebih mudah untuk mematikan pikiran yang sibuk untuk pergi tidur dan tetap terlelap,” kata Khan menambahkan.
Sebuah studi 2016 di University of Ottawa menunjukkan, hubungan seksual sebelum tidur bisa mengurangi stres. Hal ini mungkin membantu penderita insomnia memulai dan mempertahankan tidur mereka. Namun, tetap saja dibutuhkan penelitian yang lebih besar untuk melihat bagaimana ini saling berkaitan.
“Sebagai pakar tidur, saya menyarakan orang untuk menikmati waktu bersama mereka. Kebersamaan fisik, emosional, dan mental, lebih penting daripada berfokus pada kebutuhan orgasme sebelum tidur,” kata Khan.