Mungkin Anda sedang bingung apa yang harus dilakukan ketika pasangan tidak siap atau malah tidak ingin untuk berkomitmen pada hubungan kalian.
Komitmen adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan makna di balik suatu hubungan dan kejelasan mengapa kita harus berjuang dengannya. Apakah Anda sedang berada dalam hubungan yang stabil atau fase pacaran, kita semua dihadapkan dengan komitmen. Seperti kebanyakan hal dalam hidup, hubungan selalu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Meskipun komitmen datang dalam bentuk yang berbeda, semuanya bermuara pada kesediaan dari dua orang untuk memutuskan bersama.
Berpacaran dengan seseorang tanpa pernah mendefinisikan hubungan itu, sampai Anda menyadari bahwa memang menginginkan sesuatu yang resmi atau eksklusif. Jika Anda membutuhkan komitmen, jelaskan bahwa itu yang Anda inginkan. Tetapi bagaimana jika pasangan mengatakan bahwa dia tidak siap untuk hubungan yang serius atau malah tidak yakin apakah benar-benar menginginkan Anda? Anda mungkin bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Apa pun alasan dia tidak mau berkomitmen dengan Anda, Anda harus mempertanyakan apakah itu sesuatu yang dapat berubah di masa depan, sehingga Anda tahu apakah harus melanjutkannya atau tidak.
Tidak tahu apa yang benar-benar diinginkannya
Jika dia adalah orang yang tepat untuk Anda dan begitu juga sebaliknya, perasaan Anda akan didengar, kebutuhan Anda akan terpenuhi dan semua itu akan berhasil dengan sendirinya. Apabila dia ingin terus bersama Anda dengan cara yang lebih santai, atau ingin menjalin hubungan dengan Anda, atau pun malah dia berpikir kalian sedang berada di tempat yang berbeda secara emosional, bagaimanapun itu akan lebih baik untuk setidaknya kalian sama-sama mengetahui.
Tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan
Setelah melakukan percakapan yang sangat jelas tentang keinginan Anda untuk masa depan bersama atau membuat dia berpikir bagaimana rasanya jika Anda pergi, apabila Anda tahu itu bukan komitmen, saatnya untuk segera mundur. Anda tidak dapat berkompromi pada hal-hal dasar seperti ini. Sudah saatnya untuk pergi ketika Anda berada dalam suatu hubungan yang secara emosional tidak aman, perasaan Anda tidak didengar atau direspon dengan hormat, bahkan mungkin mendapati diri Anda bermimpi berada di tempat lain bersama orang lain. Jika berjalan menjauh menyakitkan pada saat itu, Anda akan jauh lebih bahagia dalam jangka panjang.
Tanda Bahwa Anda Sebenarnya Sudah Siap Untuk Berkencan Lagi
Tidak pernah membahas tentang masa depan
Sebuah indikasi bahwa pasangan tidak melihat Anda ada di masa depannya adalah ketika Anda tidak pernah menjadi bagian darinya. Meskipun mengecewakan ketika hubungan tidak berubah seperti yang dibayangkan, rasa sakit pun tampaknya lebih baik setelah Anda bisa menerima bahwa tidak perlu menciptakan masa depan dengan seseorang yang memang tidak pernah menganggap Anda sebagai bagian dari hidupnya.
Tidak bersedia berjuang bersama
Masuk akal bahwa orang yang tidak serius dengan Anda tidak akan ada di mana pun ketika Anda benar-benar mengalami sesuatu yang serius. Ini juga menunjukkan kurangnya dedikasi pasangan kepada Anda. Momen terbaik Anda sama pentingnya dengan momen terburuk Anda, dan pasangan yang berkomitmen akan hadir untuk mendukung Anda melalui keduanya.
Jika Anda percaya bahwa dia adalah orang yang tepat bahkan sebelum Anda benar-benar menggalinya lebih dalam dan menghabiskan waktu satu sama lain, itu sama saja tidak memberi diri sendiri rasa hormat, maka Anda sedang menuju masalah yang besar dan bisa berakhir dalam suatu hubungan dimana Anda membiarkan diri sendiri berakhir dengan orang ini, padahal dia bukan orang yang benar-benar Anda cintai. Anda layak mendapatkan yang jauh lebih baik.
Ketika dia tidak menunjukkan keinginan untuk hasil yang sama dengan Anda, ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan kembali. Pada akhirnya, Anda memiliki hak tentang komitmen dan harus bersama seseorang yang bersedia memberikannya kepada Anda. Pasangan yang berkomitmen tidak hanya akan menyediakan waktu untuk Anda, tetapi tanpa perlu diminta pun dia bersedia dengan sendirinya untuk melakukannya. Bagaimanapun, hubungan itu didasarkan pada kompromi bukan sekedar kenyamanan.
