Dari semenjak kecil, Elon Musk memang terkenal dengan tingkah laku dan perangainya yang tidak seperti anak – anak biasanya. Semasa kecilnya, ia menghabiskan waktu untuk melamun, bahkan mengkoding video game-nya sendiri.
Dirinya selalu menemukan cara efektif untuk menghasilkan uang, dan setelah lulus dari universitas, dirinya memilih menjadi entrepreneur ketimbang menggantungkan nasib menjadi pegawai.
Di balik kejeniusannya, ternyata ada berbagai fakta aneh terkait dirinya yang masih melekat hingga sekarang.
Orang tuanya mengira Elon Musk tuli
Semasa kecil dulu, ketika orang tuanya mengajak berbicara, Musk acap kali melamun, sehingga orang tuanya berasumsi bahwa dirinya memiliki masalah pada pendengaran. Bahkan dirinya menjalani rangkaian operasi, namun tidak ada yang berubah.
Ternyata ia hanya melamun. Mungkin lamunannya semasa kecil dulu yang menginspirasi berbagai inovasi yang ia ciptakan saat ini.
Sering di-bully semasa kecil
Elon Musk menjalani masa kecil di Afrika Selatan. Karena tubuhnya yang paling kecil serta usianya yang masih sangat belia dibanding anak – anak lainnya di sekolah, acap kali Musk menjadi bahan bully-an dari rekan – rekan di bangku sekolahnya.
Saking parahnya, ia menjalani operasi septum pada usia ke-41, akibat pernah dipukul semasa kecil dulu.
Membiayai kuliah dengan cara membuat pesta
Jiwa bisnisnya sudah muncul dari belia, bahkan Elon Musk pernah menjadi event organizer untuk membiayai kuliahnya. Semasa berkuliah di University of Pennsylvania, ia sering mengadakan pesta rumahan yang dihadiri oleh teman – teman kuliahnya. Untuk bisa mengikuti acara tersebut, setiap orang diwajibkan membayar 5 dolar Amerika Serikat guna membantunya membayar sewa.
Dirinya menutup jendela dengan kantong plastik hitam besar dan mewarnai dinding bagian dalam dengan warna cerah. Musk tidak ikut mabuk, tetap tersadar selama pesta berlangsung guna memastikan semuanya berjalan lancar.
Keluar dari Universitas ternama
Di tahun 1995, Elon Musk berhasil diterima di Stanfor University guna mempelajari ilmu fisika. Hanya dalam waktu kurang dari dua hari, ia memutuskan bahwa internet menjanjikan masa depan yang jauh lebih cerah kemudian keluar dari studinya.