Akan selalu saja ada segelintir orang yang memiliki bakat menjadi seorang ‘penjilat’. 5 Ciri-Ciri Si ‘Pencari Muka’ di Kantor! Guys, Jangan Ditiru Yah…
Ketika berinteraksi dengan rekan kerja, terutama di dalam kantor, akan selalu saja ada segelintir orang yang memiliki bakat menjadi seorang ‘penjilat’. Entah karena ingin mendapat perhatian lebih dan terlihat menonjol di antara rekan-rekan kerjanya, atau ingin mempromosikan dirinya agar mendapat jabatan yang lebih tinggi.
Bahkan tak jarang mereka kerap melakukan aksi ‘cari muka’ kepada atasannya dengan berbagai cara. Berikut beberapa ciri-ciri pegawai penjilat atasan yang sering ditemui di kantor.
1. Rajin Saat Ada Bos
Saat ada atasan, mereka terlihat rajin dan gesit melakukan pekerjaan-pekerjaan kantor, meski pekerjaan itu tidak terlalu mendesak untuk diselesaikan. Namun, saat tak ada atasan, mereka akan bermalas-malasan dan menunda pekerjaan karena menganggap masih ada esok hari. Kata-kata andalan yang sering digunakannya: “yes”, atau “siap, Bos”, meski dalam hati kerap menggerutu dan mengeluh.
2. Nggak Pandai, Tapi Pintar Memanfaatkan Keterampilan Rekan Kerja
Mereka biasanya bukan merupakan orang-orang cerdas dalam segi intelektualitas, namun pandai menutupinya dengan memanfaatkan keterampilan rekan kerjanya. Saat ada perintah dari atasan, mereka menyanggupinya dengan semangat namun kerap melimpahkan pekerjaan tersebut kepada rekan kerjanya. Namanya akan tetap baik di mata atasan karena selalu menyelasaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
3. Proaktif Membantu urusan Bos, Padahal Bukan Urusan Kantor
Seorang pegawai penjilat biasanya akan lebih sering membantu urusan pribadi daripada urusan pekerjaan kantor. Tanpa diminta, mereka biasanya akan menawarkan diri membantu hal-hal kecil keperluan atasan, seperti membawakan koper, membuatkannya kopi, membereskan ruangan dan hal-hal semacamnya. Demi naik jabatan, mereka rela menjadi ‘jongos’ atasan.
4. Merasa paling Sibuk, tapi Hasilnya Nol
Di dalam kantor, mereka akan terlihat paling sibuk di antara rekan-rekan kerjanya yang lain. Mereka sengaja menonjolkan diri agar terlihat baik di mata atasan. Meski demikian, sama sekali tidak ada output pekerjaan yang berguna karena mereka biasanya melakukan pekerjaan remeh yang tidak terlalu penting karena pekerjaan penting selalu dilimpahkannya ke rekan kerjanya yang lain.
5. Pencitraan Setiap Saat
Gembar-gembor bercerita tentang kehebatan diri kepada para senior dan para atasan. Mereka kerap melakukan pencitraan sebaik-baiknya dengan menebar kisah tentang kehebatan dirinya sendiri. Entah berkisah tentang pendidikannya atau status sosial kehidupannya, atau bisa juga tentang pengalaman kerjanya selama bertahun-tahun di sebuah perusahaan tekemuka.