Bau badan lelaki yang melekat pada pakaiannya rupanya bisa membantu mengurangi stres, Kok Bisa?
Stres bisa datang dari mana saja. Mulai dari hari yang buruk saat bekerja, jalanan macet, dan sebagainya. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Sebuah penelitian dari University of British Columbia menunjukkan bahwa aroma pakaian bekas pasangan dapat menurunkan tingkat stres.
Untuk penelitian ini, para ilmuwan mengumpulkan 96 pasangan yang masing-masing telah menjalankan hubungan setidaknya enam bulan lamanya. Mereka menyuruh para pria untuk mandi dengan menggunakan sabun dan shampoo yang tidak berbau, dan mengenakan kaos berwarna putih (yang disediakan oleh para ilmuwan) selama 24 jam.
Mereka juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau parfum dalam bentuk apapun, merokok, dan makan makanan yang dapat mempengaruhi aroma tubuh seperti bawang.  Setelah itu, kaos dibekukan. Tujuannya agar kaos tersebut dapat ‘menangkap’ aroma tubuh asli masing-masing pria tersebut.
Nah Lho, 5 Sifat Nakal Wanita Berikut Ini Malah Disukai Para Pria!
Selanjutnya, para wanita diberi ‘tugas’ untuk mengendus kaos. Ada tiga jenis kaos di sini: satu kaos adalah kaos bekas pasangan mereka, sedangkan dua lainnya adalah kaos bekas orang asing dan kaos yang baru dicuci dengan deterjen tak berbau. Kaos-kaos ini tidak diberi label dan para wanita tidak diberitahukan kaos mana yang merupakan milik pasangannya.
Para wanita juga menjalankan beberapa tes yang membuat mereka stress seperti wawancara di depan juri dan kamera, mengerjakan beberapa soal matematika, dan lain-lain. Peneliti juga mengambil sampel air liur untuk mengukur cortisol, sebuah hormon stres. Fase ini dinamakan fase antisipasi, da nada juga fase pemulihan di mana para para wanita dapat berelaksasi dan membaca majalah.
Hasilnya, mayoritas wanita mengalami tingkat stres yang lebih rendah karena mengendus kaos milik pasangannya, terutama saat mereka tahu bahwa mereka mengendus kaos pasangannya. Ini bukan pertama kalinya sebuah studi menemukan hubungan antara aroma dan emosi.
