Setiap 90 menit hinga 2 jam sekali ketika terlelap, manusia yang ada di muka bumi mengalami fase bermimpi. Dalam kebudayaan tradisional, mimpi dikaitkan dengan ramalan peristiwa nyata yang akan terjadi di masa mendatang.
Sebagian orang masih mempercayai bahwa mimpi memiliki arti atau sebagai prediksi di kehidupan nyata, dan di sisi lain ada orang yang menganggap hal – hal tersebut hanyalah mitos.
Faktanya, mimpi memiliki arti yang bisa dijelaskan secara ilmiah berdasarkan ilmu psikologi manusia. Mimpi merupakan sebuah bahasa universal yang dihasilkan dari perpaduan antara situasi emosional dan peristiwa di kehidupan nyata yang dialami oleh seseorang.
Ada beberapa mimpi yang cenderung muncul dalam lelapnya tidur orang – orang, berikut ini adalah arti dan penjelasannya.
Terlambat
Bukan terlambat datang bulan, melainkan terlambat ke kantor, menghadiri acara, masuk kelas, dan sebagainya. Bermimpi terlambat menandakan bahwa saat ini kamu merasa takut kehilangan kesempatan karena terlalu banyak membuang waktu untuk hal – hal yang tidak penting, berusaha menyibukan diri, dan sebagainya.
Menemukan ruangan kosong
Sebuah ruangan kosong yang tiba – tiba muncul di tempat tinggal kamu bisa mengindikasikan kalau kamu telah menemukan suatu bakat atau kemampuan yang sebelumnya tidak kamu sadari.
Dalam kehidupan nyata, luangkan waktu untuk mempelajari keahlian baru atau mengasah keahlian yang selama ini kamu anggap tidak penting, karena bisa saja keahlian tersebut menjadi batu loncatan dalam kehidupanmu.
Terjatuh dari ketinggian
Bermimpi terjatuh dari tempat yang sangat tinggi mengindikasikan kondisi kehidupan nyata, dimana kamu terlalu khawatir akan situasi di dunia nyata. Cobalah bersantai dan jangan memikirkan permasalahan yang terjadi terlalu sering.
Terbang dan melayang
Mimpi ini merupakan yang paling menyenangkan dibanding mimpi – mimpi lainnya. Merasakan bahwa tubuh bisa melayang bahkan terbang bebas menandakan bahwa kamu baru saja terlepas dari sebuah tanggung jawab berat yang selama ini mengikat.
Terbang juga dapat menjadi indikasi kemampuan mengontrol perasaan berdasarkan dari bagaimana kamu mengontrol diri saat bermimpi terbang. Semakin kamu bisa mengontrol arah terbang, maka semakin baik pula kamu dalam mengontrol perasaan di dunia nyata.