Indonesia Berduka. Salah satu tokoh berpengaruh Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia. BJ. Habibie dan Segudang Prestasi yang Membanggakan Bangsa
Kabar duka menyelimuti Indonesia. Salah satu tokoh berpengaruh Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto sekitar pukul 18.05 WIB. Habibie meninggal akibat sakit yang dideritanya.
Semasa hidupnya, Habibie merupakan tokoh yang penuh dengan prestasi. Bahkan prestasinya mendunia. Berikut ulasannya:
1. Meraih gelar doktor dengan predikat summa cumlaude
Sejak di bangku sekolah, beliau mendapat prestasi di bidang eksata. Ketika berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Habibie menerima beasiswa kuliah di Aachen, Jerman. Dirinya pun mengambil kesempatan emas tersebut.
Keuletannya semasa menimba ilmu di negeri orang membuahkan hasil. Beliau memperoleh gelar diploma dengan predikat cumlaude pada 1960. Lima tahun berselang tepatnya pada 1965 Habibie menyabet gelar doktor dengan predikat summa cumlaude berkat nilai rata-rata 10 alias sempurna. Sebuah pencapaian yang tak semua orang bisa meraihnya.
2. Penemu salah satu teori kedirgantaraan sehingga dijuluki Mr. Crack
Kejeniusan Habibie dalam dunia dirgantara juga melahirkan penemuan penting. Semasa menjadi engineer di Jerman, beliau menggali fenomena keretakan pada konstruksi pesawat.
Habibie mempelajari hal tersebut dan akhirnya mencetuskan teori untuk menghitung keretakan hingga pada tingkatan atom material konstruksi pesawat. Rumus yang dinamai Faktor Habibie ini pun diakui oleh dunia penerbangan dan dipakai oleh berbagai perusahaan maskapai di dunia.
4 Sosok Hebat yang Bisa Kamu Jadikan Role Model Supaya Dilirik Wanita
3. Pernah jadi Wapres perusahaan penerbangan di Jerman
Kariernya berlanjut setelah menyabet gelar doktor. Habibie mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB). Habibie mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi di perusahaan tersebut.
Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto. Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998.
4. Habibie membuat pesawat yang melebihi 20 kali kecepatan suara
Segudang penghargaan juga pernah diraih Habibie di bidang kedirgantaraan. Habibie menerima Award von Karman pada tahun 1992. Penghargaan tersebut setara dengan hadiah Nobel.
Tak hanya dari luar negeri, penghargaan juga datang dari dalam negeri salah satunya diberikan oleh ITB. Kampus tempat beliau menimba ilmu tersebut memberi penghargaan tertinggi yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Pemerintah Jerman juga tak ketinggalan memberi apresiasi berupa dua penghargaan yakni Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.
5. Jabat Menteri Riset dan Teknologi hingga jadi Presiden RI menggantikan Soeharto
Kiprahnya selama di Indonesia tidak hanya berkutat di dunia penerbangan. Habibie masuk dunia politik dengan menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978 hingga 1998. Pada Maret 1998 beliau menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI ke-7 mendampingi Soeharto.
Jabatannya sebagai Wakil Presiden ternyata hanya berumur singkat. Pada 21 Mei 1998 tepatnya dua bulan setelah dilantik sebagai Wapres, Habibie ditunjuk sebagai Presiden Indonesia ke-3 menggantikan Soeharto yang lengser. Meski hanya menjabat selama satu tahun lima bulan, kiprahnya sebagai seorang kepala negara tak boleh dipandang sebelah mata.
“Dulu saya takut sekali mati, tapi sekarang tidak karena yang pertama menemui saya adalah Ainun” – Baharuddin Jusuf Habibie
Selamat Jalan Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia