Asosiasi E–Commerce Indonesia (ldEA) menggelar festival belanja online to offline pertama dan terbesar di Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis (15/8/2019).
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar e-commerce. Pasalnya, industri e-commerce dianggap lebih banyak menjual produk impor ketimbang produk dalam negeri.
“Melalui Pasar idEA, kami ingin membangun sinergi dengan para pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan masyarakat sehingga memiliki semangat yang sama untuk memperkuat ekosistem digital.Apalagi tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan volume dan daya saing produk lokal di pasar e-commerce,” ujar Ketua Asosiasl E-Commerce Indonesia (ldEA), Ignatius Untung.
Visi pemerintah pada 2020, lndonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni akselerasi UMKM dan bisnis rintisan (startup). Sektor UMKM sebagai pilar ekonomi kreatif harus mendapatkan perhatian lebih agar mereka mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui e-commerce,” ujar Rudy.
Pasar idEA, Momentum Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Terbesar 2020
Pasar IdEA akan berlangsung pada 15-18 Agustus 2019 berlokasl di HaII A & B, Jakarta Convention Center. Gelaran yang menargetkan 120.000 pengunjung selama empat hari tersebut turut menghadirkan sekitar 250 peserta pameran yang terdiri dari para unicorn, pelaku usaha e-commerce, perusahaan logistik dan pengiriman, serta UMKM dengan produk lokal yang terkurasi di area khusus Lokal Good.