Bar hopping bertajuk ‘Diageo Cocktail Crawl’ (2/4) ini menampilkan 4 semi finalis bartender bertalenta yang mengikuti ajang World Class Competition 2019.
Kompetisi bartender yang sangat prestisius, World Class Competition, akhirnya kembali di tahun 2019. Setiap tahun, Diageo mengadakan ajang kompetisi bartender untuk mencari para bartender berbakat tingkat dunia.
Rangkaian kegiatan ini dimulai di Jakarta dengan mengunjungi 4 bar sekaligus dan bertemu langsung dengan keempat bartender yang telah lolos ke dalam babak semifinal serta menyaksikan mereka meracik dan menyajikan cocktail andalannya.
Adalah Darussalam dari Cork & Screw Country Club, Charles Richard dari Hakkasan, Benny Michael dari Hotel Monopoli, dan Ryan Wibisono dari Leon. Keempatnya lolos menjadi semi finalis Top 30 dan akan berjuang kembali untuk bisa masuk menjadi Top 8.
Kompetisi ini menghasilkan bartender yang bukan hanya berbakat, tetapi juga merepresentasikan negara Indonesia bersama finalis bartender terbaik dunia lainnya. Pada acara ini, setiap bartender diminta untuk bereksperimen dalam membuat minuman yang menarik dengan berbagai macam bahan dan teknik untuk menciptakan minuman yang dapat menjadi ciri khas masing-masing.
Mengapa Setelah Minum Alkohol, Saat Bangun Masih Merasa Mabuk?
Para bartender ini pun harus menampilkan hasil minuman terbaiknya berupa cocktail dengan bahan utama menggunakan koleksi dari merek Diageo seperti Johnnie Walker Gold Label Reserve, The Singleton Single Malt Whisky, Bulleit Bourbon, Ron Zacapa Rum, Ketel One Vodka, Ciroc Vodka, Tangueray No. Ten, dan Don Julio Tequila.
Diageo secara aktif mempromosikan konsumsi alkohol dengan cara bertanggung jawab melalui berbagai acara tingkat global dan lokal, diantaranya adalah kampanye minum bertanggung jawab dan juga Diageo Bar Academy.
Tujuan dari kegiatan rutin ini adalah untuk mengedukasi konsumen agar minum secara lebih bertanggung jawab dan meningkatkan pengetahuan tentang kualitas serta originalitas produk Diageo. Pada acara World Class Competition pun ingin menyampaikan pesan untuk dapat menikmati minuman berjenis cocktail.
Dari Air Liur sampai Kotoran Manusia, Inilah Campuran Minuman Beralkohol Paling Aneh di Dunia!
Sejak diluncurkan pada tahun 2009 hingga sekarang di lebih dari 60 negara, World Class Competition telah mendukung, mendidik, dan menginspirasi lebih dari 250.000 bartender melalui pelatihan juga advokasi. Kompetisi bartender ini menggabungkan bakat para bartender dunia dan memutuskan pemenang yang akan dinobatkan menjadi Bartender Terbaik Dunia.
Darussalam dari Cork & Screw Country Club, Senayan
Golden Age (nama cocktail andalannya) : Johnnie Walker Gold Label, homemade grape colesom cordial, galliano, grapefruit bitters.
Garnish : Dried and slice lemon peel.
Charles Richard dari Hakkasan, SCBD
Corn & Pepper (nama cocktail andalannya) : Bulleit Bourbon, balinese rice wine, homemade sichuan buttered shrub, angostura aromatic bitters, wood smoke.
Garnish : Sichuan peppercorn, corn hush.
Benny Michael dari Hotel Monopoli, Kemang
Tears in Heaven (nama cocktail andalannya) : Tanqueray No. 10 Gin, bianco vermouth, green apple syrup, tonic reduction, vinegar.
Garnish : Celery leaf, lemon peel.
Ryan Wibisono dari Leon, Wijaya
Dark Secang (nama cocktail andalannya) : Ron Zacapa Rum, fresh lime juice, apricot brandy, ginger beer, wedang secang ekstrak, homemade brown sugar syrup, fresh ginger.
Garnish : Lime deyhidrate, mint sprink.