Bercinta tak lagi bersentuhan? Serem atau justru menyenangkan? Hmmm … Apa jadinya ya? Inilah seks virtual!
Red Light Centre: Format dunia pornografi virtual yang kompatibel dengan headset virtual reality Oculus Rift. Teknologi ini, menurut sang kreator, akan menjadi multiplayer game online pertama di dunia yang tersedia untuk produk headset virtual reality.
Sama halnya dengan Second Life lainnya, Red Light Centre memungkinkan penggunanya untuk membuat avatar sekaligus berinteraksi dengan pemain lain.
Menurut www.virtualsexwork.com, ada lebih dari 8 juta pengguna Red Light Centre yang kerap mengunjungi bar, klub seks, serta tempat pelacuran dengan paket uang virtual. Dan ya, seiring berkembangnya zaman, berbagai teknologi pun bermunculan dengan inovasi-inovasi yang mengejutkan.
Sebagaimana dilansir Forbes, berikut 5 teknologi yang siap menjadi virtual seks:
Haptics
Dilengkapi sensor dan aktuator, teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk merasakan hal-hal secara virtual. Haptics sendiri telah digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari kedokteran, pelatihan militer, bahkan untuk eksplorasi ruang angkasa. Dan kini, teknologi tersebut kabarnya telah siap menjadi virtual seks.
Dengan mengenakan Hug Shirt, pengguna bisa merasakan kehangatan, sentuhan pelukan, hingga Kiss Transmitter.
Robot-assisted teledildonics
Teknologi ini memungkinkan pria dan wanita untuk penetrasi seksual secara virtual. Dikatakan Dr. Karen Moloney, Robot-assisted teledildonics telah digunakan oleh anggota militer AS, di mana mereka bisa melakukan hubungan seks secara virtual dengan pasangan dengan lokasi yang berbeda.
Video game sex
Salah satu perusahaan asal Jepang, Tenga, tengah mengembangkan kacamata virtual yang memungkinkan kaum pria untuk bermasturbasi melalui video game. Dikatakan Tsuneki Sato, dirinya tak pernah membayangkan bisa terangsang oleh alat buatannya tersebut.
“Saya pikir di masa depan real virtual akan menjadi lebih nyata daripada seks sesungguhnya” ucap chief executive Tenga ini.
A real-life Orgasmatron
Dr Stuart Meloy, seorang ahli bedah di AS telah mengembangkan stimulator saraf tulang belakang yang bisa meningkatkan kenikmatan seks bagi kaum hawa. Kata Meloy, stimulator tersebut dapat terhubung ke sistem virtual.
Sementara itu, dijelaskan Robert Lamb dalam situs How Stuff Works, “Virtual seks di masa depan tak hanya bergantung pada sarung tangan haptic dan sensor getar saja, namun juga bisa dimanipulasi lewat sistem saraf manusia”.
OMG! 4 Negara Ini Punya Masalah Kesuburan Dari Hubungan Seks
Invisible friends
Teknologi terakhir yang siap menjadi virtual seks adalah Invisible friends. Di Jepang, banyak sekali pria kesepian yang melakukan kencan dengan pacar virtual mereka melalui sebuah aplikasi bernama LovePlus +. Menurut sejumlah penggiat teknologi, Invisible Friends sebenarnya merupakan evolusi dari permainan populer era 90an, Tamagotchi.