Doping memang dapat meningkatkan prestasi fisik, tetapi jadinya justru melampai batas kemampuan normal seorang manusia.
Keadaan akan menjadi berbahaya, karena rasa letih merupakan peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika dipaksakan bisa menimbulkan kondisi yang membahayakan kesehatan. Selanjutnya dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku agresif, dan juga aritmia jantung.
Doping dengan menggunakan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi dan bisa jadi gangguan ginjal. Golongan hormon peptida dan analognya dapat menimbulkan sakit kepala dan perasaan selalu letih saat efek doping menghilang. Secara emosi juga berubah, menjadi sensitif dan cepat tersinggung gangguan psikis berupa depresi.
Intip 3 Tips Merawat Otot agar Lebih Berbentuk
Dari sekian banyak jenis doping, yang sering disalahgunakan tanpa petunjuk yang jelas adalah golongan stimulan, narkotik, dan steroid. Jenis-jenis doping inilah yang paling banyak memunculkan resiko kesehatan seksual.
Jenis stimulan berbahaya karena dapat merangsang pikiran atau tubuh lebih dari kemampuan biasanya. Stimulan tidak hanya berakibat buruk seperti menimbulkan insomnia saja. Namun dapat juga mengakibatkan orang yang mengonsumsinya mengalami kejang-kejang, agresif, serangan jantung, dan detak jantung yang tidak beraturan.
Lantas, akan terjadi juga yang namanya peningkatan pelepasan dopamine di otak. Peningkatan dopamine ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual, sehingga akhirnya seseorang menjadi berani. Dan cenderung tanpa kontrol, hingga melakukan hubungan seksual tanpa memikirkan resiko yang mungkin terjadi. Akibatnya, infeksi menular seksual, termasuk infeksi HIV pun dapat datang kapan saja.
Olahraga Bisa di Mana Saja! Termasuk di Sofa. Olahraga yuk…
Sedangkan penggunaan stimulan yang sering dikombinasi dengan kanabinoid akan memunculkan reaksi halusinasi, seperti yang kerap dirasakan oleh para pengguna zat-zat halusinogenik.
Persis seperti zat halusinogenik lain seperti LSD, magic mushroom, dan lainnya, kanabinoid juga menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual. Di dalamnya, ada kandungan tar yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan rokok. Maka, berbagai akibat buruk pun bisa terjadi kapan saja.
Akibatnya macam-macam dan cukup mengerikan. Mulai dari mengecilnya ukuran testis dan menurunnya kadar hormon testosteron, dorongan seksual yang menurun, disfungsi ereksi, sampai pada gangguan sperma pada pria.
Pada perempuan juga ada efek samping yang mengerikan. Seperti gangguan produksi sel telur, hambatan hamil dan terhambatnya proses kelahiran. Selain itu ada juga efek pada dorongan seksual yang menurun tiba-tiba.
Sebelum Beraktivitas, Lakukan Gerakan Peregangan Ini Usai Bangun Pagi!
Jenis lain yang juga tidak kalah berbahayanya adalah analgetik narkotik. Analgetik narkotik hanya menyembunyikan rasa sakit, tapi tidak lantas mengobati sakit tersebut. Akibatnya, muncul rasa aman yang palsu. Dan dengan dipaksakan untuk bergerak, maka resiko kesehatan menjadi meningkat.
Dampak negatifnya yang jauh lebih berbahaya adalah menjadi kecanduan narkotika. Walaupun menimbulkan euforia, tidak berarti analgetik narkotik memberikan pengaruh positif bagi fungsi seksual dan reproduksi.
Tidak kalah merugikannya adalah penggunaan heroin. Secara langsung, heroin pun menimbulkan pengaruh buruk bagi fungsi seksual seorang manusia. Pada pria, biasanya yang terjadi adalah penurunan kadar hormone testosterone, menurunnya dorongan seksual, disfungsi ereksi, dan hambatan ejakulasi.
Pada perempuan, beberapa pengaruh buruk juga terjadi pada fungsi seksual dan reproduksi. Seperti menurunnya dorongan seksual, kegagalan orgasme, terhambatnya menstruasi, gangguan kesuburan, mengecilnya payudara, dan keluarnya cairan dari payudara.
Masalah seksual tersebut muncul karena pengaruh heroin yang menghambat fungsi hormon seks, baik pada pria maupun perempuan.
Lantas, bagaimana dengan penggunaan anabolic steroid? Bukankah zat ini mampu membantu membentuk otot dengan cepat?
Anggapan itu memang tidak salah. Namun juga tidak sepenuhnya benar. Karena sebenarnya, penggunaan anabolic steroid dapat mengganggu hormone di dalam tubuh. Penyalahgunaan steroid pada pria dapat mengakibatkan testis mengecil, hingga terjadi gangguan spermatogenesis, atau kegagalan produksi spermatozoa.
Sedangkan pada perempuan, anabolic steroid dapat menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan seluruh tubuh, menebalkan suara sehingga menjadi seperti suara pria, untuk selanjutnya menganggu siklus menstruasi, mengecilkan ukuran payudara, dan meningkatkan agresivitas.
Jadi, masih berminatkah Anda menggunakan doping? Pikirkan baik-baik efek yang ditimbulkan. Jangan hanya gara-gara ingin memiliki otot yang besar, justru akhirnya malah menimbulkan kondisi yang berbahaya, atau malah sakit ginjal. Anda tentu tidak mau mengalami kondisi seperti itu bukan?
Jika yang dikonsumsi adalah vitamin atau antioksidan, itu bukan masalah selama masih menggunakannya secara wajar. Sekarang, Anda sudah tahu mana yang baik, dan mana yang buruk.
Namun POPULAR tetap menyarankan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter, setiap kali berniat mengonsumsi obat atau bahan-bahan tertentu. Jangan sampai kesehatan Anda yang dikorbankan. Selamat menjalani hidup sehat!