Saat menonton video memencet jerawat di internet, penonton akan melihat cairan yang keluar. Hal ini mungkin menjijikkan tapi orang tetap saja suka melihatnya. Abigail Cline, M.D., Ph.D. dari Pusat Penelitian Dermatologi di Wake Forest School of Medicine mengetahui alasan di balik banyaknya orang menonton video memencet jerawat.
Menurut Cline, orang senang menyaksikan video memencet jerawat karena beberapa alasan. Beberapa orang mungkin menganggap mengeluarkan jerawat itu mudah dan cepat menghilangkan jerawat itu.
Jika Sering Cemas Gunakan Cara Berikut Ini Untuk Meredakannya
Cline mengatakan, beberapa orang bisa saja merasa puas dan bisa mengontrol dirinya karena bisa mengobat diri mereka sendiri. Mereka bisa membersihkan tubuh mereka dari sesuatu yang mengganggu.
“Orang lain mungkin menikmati aspek ekstraksi (memencet) yang aneh dan merasakan daya tarik yang aneh ketika mereka melihat nanah yang keluar,” kata Cline seperti dilansir Men’s Health, Minggu (27/1/2019).
Selain itu, lanjut Cline, saat menonton video memencet jerawat, beberapa orang merasa bahagia, sementara yang lain merasakan mual.
Menurut Penelitian dari Inggris, ketika orang memencet jerawat ada perasaan jijik dengan kondisi kulit orang lain sebagai mekanisme pertahanan melawan infeksi. Namun, dalam dosis kecil dan terkontrol, rasa jijik itu bisa memuaskan.
“Konsep ‘masokisme sedikit lembut’ menggambarkan bagaimana manusia tertarik pada pengalaman yang menghasilkan emosi yang tidak diinginkan, seperti jijik,” kata Cline.
Hal ini juga berlaku di film. Menurut riset, masokisme yang sedikit lembut juga membuat film-film menyeramkan jadi lebih menarik.
Penelitian LaFrance tentang jerawat juga menghasilkan teori bahwa manusia tertarik dengan apa yang ada di bawah kulit, cairan tubuh, dan bagian-bagian laij yang biasanya tidak kita lihat.
Menurutnya memecahkan jerawat membuat orang merasa bisa menembus penghalang antara bagian luar dan bagian dalam tubuhnya. “Saya pikir ada sesuatu yang naluriah tentang itu,” ujar LaFrance.
Ketika seseorang menonton orang lain ‘menyerang’ jerawatnya di video, ia mungkin mengaktifkan perasaan kontrol dan daya tarik yang sama. Orang yang melihat orang lain memencet jerawat tahu kalau itu tidak memiliki konsekuensi ke kulitnya sendiri.
Padahal, dalam penelitian LaFrance ditemukan bahwa banyak orang yang merasa bersalah sesudah memencet jerawat, karena mereka tahu itu bisa menyebabkan jaringan parut.
“Ketika menonton orang lain Anda bisa berpartisipasi dalam pengalaman jerawat yang sangat memuaskan tanpa benar-benar melukai kulit Anda sendiri, jadi tidak ada rasa bersalah,” kata LaFrance.