Beberapa minggu kemarin dunia digemparkan dengan berita keberhasilan cangkok penis yang dilakukan tim ahli bedah di Afrika Selatan. Kabar yang beredar menyebutkan, operasi yang berlangsung pada 11 Desember tahun lalu itu berjalan lancar dengan menghabiskan waktu kurang lebih selama 9 jam. Terkait baru diumumkannya kesuksesan cangkok penis tersebut, Andre van der Merwe mengatakan bahwa tim dokter sengaja menundanya hingga sang pasien pulih dan melihat perkembangan apakah penis barunya berfungsi dengan baik atau tidak.
“Sebenarnya, ini merupakan cangkok penis kali kedua di Afrika Selatan. Yang pertama tak dipublikasikan meski berlangsung sukses. Pasien 21 tahun yang namanya kami rahasiakan ini kehilangan penisnya sekitar 3 tahun lalu akibat sunat tradisional Afrika Selatan. Setelah berkonsultasi, kami pun menyarankannya untuk menjalani cangkok penis” ungkap Andre selaku Kepala Divisi Urologi Universitas Afrika Selatan sekaligus pemimpin operasi ini.
Sejumlah periset juga mengungkapkan, cangkok penis merupakan solusi terbaik bagi para pria yang kehilangan organ vitalnya, baik itu karena kasus mutilasi, cacat bawaan, operasi kanker penis yang gagal, atau impotensi. Namun, kata mereka, tantangan terbesar dari operasi ini adalah menemukan donor organ bagi si pasien.
Cangkok penis sendiri sejatinya bukanlah suatu hal yang mudah. Pasalnya, penis merupakan organ yang sangat rumit, di mana terdapat beberapa bagian kompleks yang meliputi struktur datar, struktur silinder, kandung kemih, spons jaringan ereksi, hingga mekanisme ereksi yang melibatkan pembulu darah, demikian kata peneliti di Wake Forest University, Carolina.
“Terlepas dari kerumitan tersebut, kami tetap optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan penis buatan yang kami kembangkan akan jauh lebih unggul ketimbang dua pilihan cangkok penis yang ada saat ini: Penis yang dibuat dari otot paha seseorang atau lengan bawah yang berbatang lunak” ungkap periset pada November 2014 lalu.
Sementara itu, Professor Anthony Atala mengklaim bahwa timnya telah mengembangkan elemen pengeras penis pada tahun 2009 silam. Kata dia, pengeras penis tersebut bisa jadi solusi tepat bagi pria penderita disfungsi ereksi.
“Pengeras penis yang kami ciptakan didapat dari sel penis kelinci. Perlu Anda ketahui, penis hewan mamalia tersebut mampu membenahi kerusakan jaringan yang terjadi pada penis seorang pria” pungkas salah seorang peneliti di Wake Forest University ini.