Ciri-ciri serangan jantung yang perlu Anda tahu
Serangan jantung seperti yang dialami almarhum Mike Mohede, Minggu (31/7) kemarin, masih jadi momok menakutkan bagi kita semua. Menurut data statistik yang dirilis beberapa waktu lalu, sekitar 300 orang diketahui meninggal dunia karena serangan jantung setiap lima menit. Duh!
Dalam istilah medis, serangan jantung disebut juga sebagai cardial infarction. Kondisi tersebut terjadi ketika otot jantung tiba-tiba kehilangan darah.
Lantas, yang jadi pertanyaan, apa saja ciri-ciri serangan jantung?
Sebagaimana dilansir Boldsky, serangan jantung biasanya disertai dengan nyeri dada, sesak napas, keringat berlebih, ketidak-nyamanan pada lengan, punggung, bahu, serta rahang. Tak hanya itu, tanda-tanda lainnya meliputi pusing, keringat dingin, mual, hingga kelelahan.
Periset juga menuturkan selama ini banyak mitos yang beredar seputar ciri-ciri serangan jantung. Yang paling lumrah dikenal adalah telapak tangan sering berkeringat.
Benarkah?
Menurut ilmuwan, tak selamanya telapak tangan berkeringat jadi tanda penyakit jantung.
“Keringat yang muncul berlebihan di tangan bisa jadi disebabkan hipertiroid alias berlebihnya kadar tiroid dalam darah. Selain bikin telapak tangan basah, hipertiroid juga bisa mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan lain, seperti turunnya berat badan secara cepat, jantung yang berdetak cepat, bahkan bisa bikin orang jadi gugup,” terang peneliti.
Ditambahkan periset, kelenjar yang terletak di bagian depan leher tersebut punya fungsi mengontrol sistem metabolisme tubuh.
Jadi?
Jika tangan tiba-tiba mengeluarkan keringat berlebih, jangan pernah langsung memvonis diri mengalami lemah jantung. Sebaiknya, kunjungi dokter untuk memeriksakan kondisi tubuh secara keseluruhan.
Apa yang jadi obyek penyakit jantung? Baca Awas, Penyakit Jantung Hantui Pria Bertubuh Pendek!
Ada satu fakta menarik lain tentang jantung. Menurut riset, serangan jantung bisa diprediksi lewat sehelai rambut. Pengujian sampel rambut bisa dilakukan untuk memprediksi serangan jantung tiap tahunnya. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hormon kortisol (hormon stres) yang jadi satu-satunya penyebab serangan jantung.
“Rambut yang bisa dijadikan sampel adalah rambut dengan panjang enam sentimeter. Bila hormon kortisol banyak ditemukan, ini jadi indikasi bahwa si pemilik rambut berisiko tinggi mengalami serangan jantung,” pungkas ilmuwan.