Bahaya rokok elektrik atau yang sering disebut vape dianggap lebih ringan dibanding rokok tembakau biasa. Penggunaan vape pada awalnya bertujuan untuk dapat mengurangi penggunaan rokok tembakau serta untuk membuat perokok berhenti merokok. Namun, saat ini justru dapat dikatakan sebagai tren.
Beberapa orang beranggapan kalau penggunaan rokok elektrik itu lebih aman daripada rokok tembakau. Banyak orang yang beralih ke rokok elektrik karena percaya dapat menghindari risiko penyakit dari rokok tembakau seperti jantung dan kanker.
Apakah kalian salah satu dari orang yang beranggapan seperti itu, POPIe? Bener ngga sih kalau rokok elektrik itu aman untuk tubuh kalian? Yuk, simak faktanya berikut ini.
Menurut dr. Nauki Kunugita, seorang peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dalam salah satu rokok elektrik ditemukan 10 kali lipat zat bahay dibandingkan satu batang rokok biasa. Rokok elektrik ini diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida. Zat-zat bahaya tersebut dapat memicu kerusakan DNA, juga kanker.
Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan setelah lima menit penggunaannya. Selain itu, rokok elektrik memiliki efek akut pada paru seperti halnya pada rokok tembakau.
Jadi, kabar yang mengatakan rokok elektrik lebih aman dari rokok tembakau itu ngga bener, POPIe. Cuma gosip!