Pengadaan fasilitas kantor bertujuan untuk mendukung aktivitas kerja para karyawan. Inilah 3 Fasilitas Kantor yang Paling Sering Disalahgunakan Karyawan!
Pengadaan fasilitas kantor bertujuan untuk mendukung aktivitas kerja. Sehingga karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan secara praktis dan efektif dengan dukungan tersebut. Namun, apa jadinya jika banyak karyawan menyalahgunakan fasilitas kantor?
Penyalahgunaan fasilitas kantor memang sering terjadi di zaman modern ini. Karena karyawan merasa nyaman menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi. Faktanya, karyawan paling rentan menyalahgunakan fasilitas kantor berikut ini:
1. Wifi Kantor
Tak dapat dipungkiri bahwa jaringan wifi sering kali menyebabkan karyawan jadi menyalahgunakan fasilitas kantor. Apalagi sekarang mayoritas perusahaan menyiapkan fasilitas wifi yang koneksi internetnya berkecepatan tinggi. Karyawan akan merasa leluasa menggunakan wifi untuk mengakses media sosial, browsing, bermain game, atau streaming film. Hal ini biasanya disikapi perusahaan dengan melakukan banning terhadap situs-situs populer. Sehingga risiko penyalahgunaan wifi dapat diminimalkan.
Nggak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Kerugian Punya Pacar Sekantor!
2. Telepon
Beberapa puluh tahun lalu sebelum era internet dimulai, karyawan paling sering menyalahgunakan fasilitas kantor berupa telepon. Menggunakan telepon kantor secara sembunyi-sembunyi untuk menelepon keluarga, sahabat, atau kenalan lainnya sudah menjadi rahasia umum. Bahkan ada pula yang menggunakan telepon kantor berjam-jam dengan alasan penghematan. Biaya telepon kantor yang harus dibayar pun jadi membengkak dan membuat pengeluaran perusahaan semakin boros.
3. Mesin Fotokopi dan Printer
Ketika karyawan punya kebutuhan pribadi untuk mencetak sesuatu, biasanya karyawan tersebut cenderung mengandalkan mesin fotokopi dan printer di kantor. Mencetak dokumen hardcopy yang berwarna atau berjumlah banyak jadi semakin mudah dan hemat. Ada pula karyawan yang memanfaatkannya untuk mencetak dokumen untuk dijadikan buku. Padahal dokumen yang dicetak tersebut tak ada hubungannya dengan pekerjaan.