Di zaman yang serba internet saat ini, kehadiran media sosial mengubah cara kita berkomunikasi. Tidak sampai di situ saja, media sosial terlibat pula dalam mengubah pola kehidupan manusia.
Bahkan, ada yang sampai kecanduan media sosial, dimana gejala – gejala narsisitas timbul dan tidak bisa berhenti menggunakan media sosial. Kecanduan media sosial disebabkan oleh:
Gratifikasi instan
Ketika otak memasuki pola pikir pencarian hadiah, yang dilakukan oleh kebanyakan pecandu media sosial adalah membuka akun media sosial mereka kemudian mengirimkan kicauan atau pembaharuan status.
Otak menerjemahkan fenomena ini sebagai suatu bentuk tindakan, melepaskan hormon yang membuat manusia puas sebagai bentuk hadiah.
Tidak terpuaskan
Kicauan dan pembaharuan status di media sosial hanya memberi kepuasan sementara, kemudian kamu akan merasa kehausan lagi. Lantas, kamu mengirimkan kicauan secara berulang – ulang, karena kamu tidak pernah merasa puas.
Hormon dopamine dari notifikasi
Otak akan melepaskan hormon dopamine ketika terjadi hal – hal yang tidak terduga, sebagai contoh adalah bunyi notifikasi dari media sosial. Inilah mengapa kamu kecanduan media sosial.
Dampak buruknya sangat terasa dalam kehidupan pribadi, dan mempengaruhi orang – orang di sekitar. Berikuti ini adalah dampak mengerikan dari kecanduan media sosial!
1. Menyebabkan depresi
Media sosial merupakan sarana dimana kamu berinteraksi dan melihat aktivitas online orang lain, dan tidak jarang kamu membandingkan diri dengan apa yang dilakukan orang lain.
Hal ini menyebabkan kecemburuan sosial, dimana kamu merasa lebih inferior dibandingkan teman kamu yang sedang bersenang – senang di Eropa, sedangkan kamu sibuk bekerja dengan gaji pas – pasan.
Kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain akan menimbulkan depresi. Tentu sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan karier.
2. Kecemasan
Sebuah penelitian menunjukan bahwa mereka yang kecanduan media sosial mulai merasa cemas setelah 30 menit tidak mengecek akun media sosial, bahkan tidak menerima notifikasi juga mengakibatkan kecemasan.
Mereka akan terus menerus memperbaharui dan mengirimkan kicauan hingga ada yang merespon, karena respon dari teman pengguna media sosial memuaskan otak.
Kamu layaknya seorang pencari perhatian!
